My future
Selasa, 23 Juli 2019
Kamis, 13 Desember 2018
TAHAPAN PENERBITAN
Syarat-Syarat
Penerbitan
1. Penulis telah memiliki naskah buku atau telah
memiliki kepingan-kepingan tulisan populer (baik artikel, maupun dalam bentuk
makalah atau kliping2/ ataupun dokumen pendukung) serta yang bersumber dari
Tesis atau Disertasi.
2. Khusus Untuk biografi dan otobiografi, yang
bersangkutan (figur) siap untuk diwawancara dan memberikan bahan2 yang
diperlukan.
3. Bersedia menandatangani surat kesepakatan
bersama.
4. Bersedia menyediakan anggaran yang dibutuhkan
sesuai dengan kesekapatan bersama antara penulis dengan penerbit.
5. Curriculum Vitae (CV) dan Foto.
Tahapan Penerbitan
Adapun tahap-tahap
penerbitan, yaitu:
1. Survey /
pengumpulan naskah
Naskah tulisan
dikumpul dari dokumentasi penulis ataupun penerbit.
2. Pengetikan
Naskah
Naskah yang telah
dikumpul diketik untuk mempermudah proses editing dan layout.
3. Editing I, II
dan III
Naskah yang selesai
diketik kemudian diedit untuk memperbaiki kesalahan pengetikan, memperbaiki
tata bahasa, dan lain-lain yang berhubungan dengan style pengetikan dan desain.
4. Desain Cover
& Lay Out
Naskah yang selesai
diedit didesain baik cover dan isinya dalam bentuk buku kemudian dicetak dalam
bentuk draf buku.
5. Pengurusan
ISBN
Setelah draf awal
tersebut selesai, kemudian penerbit mengurus kelayakan buku tersebut
hingga dikeluarkannya ISBN.
6. Proses Cetak
Draf buku yang sudah
siap, akan dicetak oleh Medika Publishing.
7. Distribusi dan
Launching
Buku yang telah jadi akan didistribusikan sesuai dengan
kesepakatan penulis-penerbit dan atau melakukan kegiatan launching sesuai
kesepakatan bersama.
Mekanisme Kerja
1. Lobby (negosiasi)
2. Kontrak Penerbitan
3. Pembayaran Panjar (DP)
4. Proses Kerja
5. Proses Final
6. Pembayaran Sisa DP
7. Penyerahan hasil
8. Kontrak Distribusi
9. Launching / Bedah Buku
10. Promosi
Anggaran Penerbitan
Adapun anggaran penerbitan digunakan untuk kebutuhan sebagai
berikut:
1. Anggaran Operasional Penerbitan
2. Institusional Fee untuk penerbit
3. Profesional Fee Tim Editor / Penyusun
Tahap Pembayaran
1. Tahap I (Panjar 10%) pada saat Kontrak Penerbitan.
2. Tahap II (20%) pada saat draf buku (pertama)
selesai.
3. Tahap III (40% pada saat draf buku siap Cetak.
4. Tahap IV (30%) pada saat buku hasil cetakan
diterima oleh yang bersangkutan.
Minggu, 09 Desember 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik dan bener. kami mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing kami yang telah memberikan tugas makalah ini. Dengan ada tugas
makalah tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi
industri penerbitan dan percetakan, kami jadi lebih memahami dan mengerti lebih
baik lagi.
Kami meminta maaf apabila dalam penulisan makalah kami, terdapat
kesalahan dan kekurangan. Kami harapkan saran dan kritik dari pembaca, supaya
dapat memperbaiki dalam tulisan kami. Dan semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca dan juga kami. Sekali lagi kami mengucapkan banyak
terima kasih.
Jakarta, 17 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
1
DAFTAR ISI......................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
3
1.1 Latar Belakang................................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan.......................................................................................
3
1.4 Metode Penulisan............................................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................
4
2.1 Teori Teknologi
Informasi dan Komunikasi...............................................
4
2.2 System Informasi............................................................................................
5
2.3 Teori Penerbitan dan
Percetakan.................................................................
6
BAB III PROFILE
PERUSAHAAN...............................................................................
8
3.1
Nama Perusahaan........................................................................................
8
3.2
Sejarah...........................................................................................................
8
3.3
lokasi..............................................................................................................
9
3.4
Stuktur Organisasi....................................................................................... 10
3.5
Sumber Daya ............................................................................................... 10
3.6
Jenis Bisnis & Produk.................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................. 11
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat.
Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk
mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur gunak
menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan
TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan
adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar
dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja.
Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam
diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah
menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Seiring dengan
kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek
kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia
pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu
pengetahuan.Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku,
guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional.
Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan
berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi
kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini. Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK
tidak hanya memberikan dapak positif, namun juga memiliki dampak negative
terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa Teknologi Informasi dan Komunikasi itu?
2. Bagaimana perkembangan TIK dalam bidang penerbitan dan percetakan?
3.
Bagaimana
peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan?
1.3 Maksud dan Tujuan
A.
Menjelaskan fungsi dan
kegunaan TIK dan bidang penerbitan dan percetakan.
B.
Memberi tahukan bahwa TIK
berperan penting bagi bidang penerbitan dan percetakan.
C.
Untuk meningkatkan
pengetahuan lebih tentang bidang penerbitan dan percetakan.
1.4 Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam karya tulis ini adalah :
1. Metode
pustaka
Yaitu
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi dari internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Teknologi
Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, mempunyai pengertian
luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi
mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu
untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait
dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer / pemindahan informasi
antar media menggunakan teknologi tertentu.
Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir.
Informasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
A.
Teori Determinisme
determinisme
teknologi berarti penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi yang mengubah
kebudayaan manusia. Determinisme menurut sumber wikipedia indonesia berasal
dari bahasa Latindeterminare yang artinya menentukan atau menetapkan batas atau
membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan
perilaku manusia ditentukan oleh faktor fisik geografis, biologis, psikologis,
sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada termasuk didalamnya perubahan pada
peradaban manusia. Determinisme berpegangan bahwa perilaku etis manusia
ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis
masyarakat. Sedangkan Menurut Frederic LePlay (1806-1882), Teori determinisme
merupakan teori monocausal yang menganggap ada faktor tunggal yang menyebabkan
sebuah perubahan.
B.
Teori Utopianisme
Utopianisme
merupakan kecenderungan pemikiran tentang sebuah masyarakat tanpa cela (perfect
society) di masa depan dan peran sentral sains dan teknologi dalam
membangunnya. Thomas More menggunakan istilah 'utopia' untuk menggambarkan
sebuah masyarakat imajiner yang berada di sebuah tempat yang jauh, sebagai
model kehidupan masyarakat masa depan yang demokratis dan tanpa kelas, dengan
orang-orang yang bijak untuk melukiskan bentuk cerita atau narasi sebuah
komunitas di masa depan yang berlangsung indah, menyenangkan dan tanpa cela.
Pandangan utupian terfokus pada sifat kehidupan yang optimistik, positivistik
dan afirmatif terhadap perkembangan sains dan teknologi.
2.2 System Informasi
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Sistem dapat diartikan sebaga kumpulan
dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu menurut Yogianto (2009,
34), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012).
Informasi merupakan hasil pemrosesan data
(fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan.
Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan
di manapun seseorang akan membutuhkan informasi, menurut Bonnie Soeherman dan
Marion Pinontoan (2008, 4), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi,
2012).
Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan
(2008, 5), dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012) mengatakan bahwa
sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data,
dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses
untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi
(dalam pencapaian tujuan).
Sistem informasi merupakan sistem, yang berisi
jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal
komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari
sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering),
mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi, menurut Witarto
(2004:19), dikutip dalam (Setyawan, Purnama, & Sukandi, 2012).
Menurut Leman (1998), dikutip dalam (Nursahid,
Riasti, & Purnama, 2012). Komponen sistem informasi terdiri dari :
1. Hardware (perangkat keras), terdiri dari komputer,
printer dan jaringan.
2. Software, kumpulan perintah yang ditulis dengan aturan
untuk memerintah komputer melaksanakan tugas tertentu.
3. Data, merupakan komponen dasar dari informasi
yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4. Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia
seperti operator dan pimpinan.
Prosedur, dokumentasi proses sistem buku
penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
2.3 Teori Penerbitan dan
Percetakan
Penerbitan adalah kegiatan yang memerlukan
proses panjang, melibatkan banyak waktu dan orang. Sebagai proses, ilmu
penerbitan tidak berdiri sendiri karena memerlukan beberapa keahlian
intelektuan yang terlibat dalam proses penerbitan.
Penerbitan merupakan kegiatan intelektual dan
professional dalam menyiapkan naskah dan menghasilkan berbagai jenis bahan
publikasi kemudian memperbanyak dan disebarluaskan untuk kepentingan
umum.
Penerbitan terbagi dalam 2 jenis, yaitu
penerbitan khusus dan pers.
Teori-teori :
A. Authoritarian Theory
Berpijak pada falsafah : membela kekuasaan
absolut. Kebenaran dipercayakan hanya pada segelintir orang bijaksana yang
mampu memimpin.Posisi negara jauh lebih tinggi dibanding individu.
B. Libertarian Theory
Berpijak pada falsafah : manusia
adalah makhluk rasional yang bias membedakan baik dan buruk. Pers adalah alat,
mitra untuk mencari kebenaran bukan sebagai alat pemerintah.
Sebaliknya dalam teori ini pers didorong untuk mengawasi pemerintah.
C. Teori Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) bersumber
dari kata communis yang berarti sama, sama di sini adalah sama makna. Teori
kimunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan
rangka kerja untuk suatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses
komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat.
Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini
sebagai satu bidang pengkajian yang baru.Teori Percetakan.
Percetakan adalah sebuah proses
industri untuk memproduksi secara masal tulisan dan gambar, terutama dengan
tinta diatas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Yang merupakan sebuah
bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Percetakan mempunyai catatan sejarahnya
sendiri.Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar
diding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500
B.C., orang mesir mengukir hieroglyphics pada batu .
akan tetapi, percetakan yang kita ktahiu sekarang tidak ditentukan
hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.
Di Eropa sebelum percetakan ditemukan, semua
informasi yang tercatat ditulis dengan tangan.Buku-buku dengan hati-hati
disalin oleh ahli tulis yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
menyelesaikan satu jilid buku.Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya
sedikit orang yang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang
telah selesai.
Teknik
cetak pertama kali yang dikenal mulai
dari kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang
logam saat itu. Pertamakali metode cetak diterkenalkan oleh Johannes Gutenberg
dengan inspirasi uang logam yang digesekan dengan arang ke atas kertas.
Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat
permukaan dengan tinggi bervariasi, yang dikenal dengan nama cetak tinggi.
Beberapa macam jenis cetakan yang sering
digunakan :
1. Cetak
Tinggi
ð Bagian yang
mencetak terletak lebih tinggi dari bagian yang tidak mencetak.
2. Cetak
Datar
ð Bagian yang
mencetak dan bagian yang tidak mencetak terletak sama tinggi.
3. Cetak
Dalam
ð Bagian yang
mencetak terletak lebih rendah daripada bagian yang tidak mencetak.
4. Cetak
Saring/Cetak Sablon/Silk Screen/Screen Printing
ð Bagian yang
mencetak berbentuk lubang dari suatu saringan.
BAB III
PROFILE PERUSAHAAN
3.1 Nama Perusahaan
PT.
AKSARA SOLOPOS
3.2 Sejarah Perusahaan
Harian Umum (HU) Solopos kali
pertama diluncurkan pada tanggal 19 September 1997. Dan selanjutnya, tanggal
inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran atau ulang tahun HU
Solopos. Pada awalnya, HU Solopos lahir setelah persiapan selama sekitar enam
bulan. Persiapan penerbitannya telah dilakukan sejak 13 April 1997 dan
diintensifkan lagi setelah mendapatkan Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP)
pada tanggal 12 Agustus 1997. Dalam SIUPP tersebut menyebutkan bahwa HU Solopos
sebagai surat kabar yang terbit 7 kali dalam sepekan.
Akan tetapi dalam perkembangannya,
untuk edisi hari Minggu baru bisa terbit kali pertama pada tanggal 28 Juni
1998. Pada tahap persiapan tersebut, HU Solopos melakukannya dimulai dari tahap
sumber daya manusia (SDM) sampai dengan persiapan cetak. Selama satu bulan,
para calon tenaga profesional di bidang jurnalistik dididik dan dilatih oleh
praktisi dan akademisi dari Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerbitan
Yogyakarta (LP3Y). Pendidikan dan pelatihan tersebut berlangsung pada bulan
April 1997. setelah ,melewati masa itu, sekitar 80 personel karyawan mulai
bekerja pada tanggal 1 Mei 1997 dan HU Solopos siap mengunjungi pembacanya. 36
HU Solopos mencetak sekitar 10.000 eksemplar pada tahap pertama penerbitannya.
Wilayah peredaran HU Solopos meliputi wilayah eksKaresidenan Surakarta serta
sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tragedi kerusuhan yang membumihanguskan
Kota Solo pada Mei 1997, ternyata menjadi tonggak awal perkembangan koran ini.
Hal ini dikarenakan HU Solopos menjadi satu-satunya surat kabar di Solo yang
mengekspos secara besar-besaran berita tentang kerusuhan yang melumpuhkan Kota
Bengawan tersebut. Adanya kerusuhan tesebut, ternyata menjadi “berkah”
tersendiri bagi HU Solopos. Pasca kerusuhan tersebut HU Solopos menjadi buruan
warga Solo dan sekitarnya yang ingin mengetahui perkembangan terbaru seputar
kerusuhan yang terjadi. Hal ini tentu saja berdampak positif dengan naiknya
oplah penerbitan HU Solopos. Tercatat pada tahun pertamanya, HU Solopos telah
mencetak sebanyak 40.000 eksemplar. Sejak awal, prinsip penempatan diri HU
Solopos memang berbeda dengan koran-koran daerah yang sudah ada di mana pada
umumnya Korankoran tersebut mengklaim diri sebagai koran nasional yang terbit
di daerah. Hal tersebut memang tak terlepas dari perkembangan dinamika
masyarakat kota Solo yang bakal menjadi kota internasional di masa yang akan
datang. HU Solopos dalam pengelolaan sehari-harinya dikendalikan oleh Sukamdani
S Gitosrdjono sebagai Pemimin Umum, Mulyanto Utomo sebagai 37 Pemimpin Redaksi
dan Pemimpin Perusahaan dipercayakan kepada Bambang Natur Rahadi. Para pemegang
saham yang sejak semula telah mengarahkan HU Solopos sebagai community based
newspaper ini terdiri atas Sukamdani S GitoSardjono sebagai Presiden Komisaris
dan para Komisaris yang terdiri atas Ciputra, Subronto Laras dan lain
sebagainya. Sementara jajaran direksi terdiri dari Presiden Direktur Danie H
Soe’oed sekaligus merangkap sebagai Direktur Produksi dan SDM, Direkur Keuangan
dan Pengembangan Usaha Lulu Terianto dan Direktur Umum dan Pemasaran adalah
Bambang Natur Rahadi. Kelompok penerbit Harian Bisnis Indonesia yang akhirnya
melakukan pengembangan bisnis persnya di Solo melalui HU Solopos. Melalui
kepemilikan saham di PT. Aksara Solopos, perusahaan yang menerbitkan HU
Solopos, kelompok penerbit Harian Bisnis Indonesia akhirnya memperoleh surat
izin penerbitan surat kabar dari Menteri Penerangan, yakni No.
315/SK/Menpen/SIUPP. Berbekal SIUPP inilah HU Solopos bisa hadir kali pertama
menyapa pembacanya dengan 16 halaman pada 19 September 1997. Dalam
perkembangannya, Solopos telah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Pertama
kali terbit pada 19 September 1997, HU Solopos tampil dengan logo huruf Solopos
dengan warna hitam, jumlah kolom 9 dan menggunakan huruf judul times center.
Kemudian pada tanggal 24 September 2004, HU Solopos berubah untuk kali kedua
dengan logo huruf 38 Solopos berubah warna menjadi biru menyesuaikan dengan
corporate color, jumlah kolom 9 dan huruf judul menggunakan impact rata kiri.
Perubahan ketiga terjadi pada tanggal 1 Agustus 2005, yakni dengan berkurangnya
jumlah kolom menjadi 8 kolom, huruf judul times rata kiri, namun logo huruf
Solopos masih mengguanakan warna yang sama yakni biru. Kemudian perubahan
keempat terjadi pada tanggal 1 Januari 2006, di mana HU Solopos tampil dengan
24 halaman yang terbagi menjadi 2 bagian yakni nasional dan lokal. Penambahan halaman
dilakukan untuk melebarkan sayap khususnya di wilayah eks-Karesidenan
Surakarta. Selain itu, hal itu juga untuk memperkaya konsumsi informasi bagi
para pembacanya. HU Solopos membagi polanya ke dalam dua kategori yakni edisi
harian dan edisi Minggu. Perbedaan keduanya terletak pada cara penyajian
informasinya. Edisi harian menekankan informasi-informasi yang bersifat aktual,
sedangkan untuk edisi Minggu informasi-informasi yang dihadirkan lebih bersifat
ringan dan berkaitan dengan kejadian-kejadian setiap hari yang dihadapi para
pembaca. Selain menerbitkan edisi harian dan Minggu, HU Solopos juga memberikan
suplemen untuk para pembacanya, yaitu Khazanah yang terbit setiap hari Jum’at
dan Jagad Jawa yang hadir setiap hari Kamis. Pemilik solopos : Prof. Dr. H.
Sukamdani Sahid Gitosardjono
3.3 Lokasi
PT.
Aksara Solopos terletak di Jl.
Laksda Adisucipto 190 Griya Solopos Karangasem Laweyan, Solo
3.4 Struktur organisasi
Keterangan:
Red. 1 : Redaktur Pergelaran
Red. 2 : Redaktur Surakartan
Red. 4 : Redaktur
Opini/Gagasan
Red. 5 : Redaktur
Ekonomi/Bisnis
Red. 6 : Redaktur
Internasional/Jateng-DIY
Red. 7 : Redaktur Olahraga
Red. 8 : Kasi Lay Out
Red. 9 : Redaktur Foto
R : Reporter
F : Fotografer
P : Pracetak
O : Operator Machintos
D : Desain
3.5 Sumber Daya
Pt.
Aksara Solopos memeperkerjakan sebanyak 6,7 juta jiwa.
3.6 Jenis Bisnis & Produk
PT. Aksara Solopos bergerak di bidang
surat kabar harian atau Koran.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam
penerbitan dan percetakan, sistem informasi sangat diperlukan demi menghasilkan
produk akhir. Prosedur kerja dimulai dari pengarang yang memberikan naskah
kepada penerbit lalu penerbit menyeleksi dan mengedit naskah tersebut serta
membuat model dummy dari naskah yang akan dijadikan buku. Setelah itu
penerbit memberikan dummy kepada percetakan untuk digandakan, lalu
percetakan mencetak secara massal naskah yang sudah dijadikan buku dan mengirim
ke penerbit untuk di distribusikan.
Dalam prosedur kerja diatas dapat kita ketahui bahwa
sistem informasi sudah tertanam. Pengarang, penerbit dan percetakan adalah
orang atau SDM yang mengolah informasi berupa naskah dari pengarang,
spesifikasi dummy dari penerbit dan perwajahan dari percetakan menggunakan teknologi
informasi seperti komputer, compact disk, dll. Dan tujuan akirnya adalah
memproduksi buku atau produk penerbitan lainnya.
BAB V
KESIMPULAN
Yang
dapa kami simpulkan dalam pembahasan tentang penerapan teknologi informasi dan
komunikasi pada organisasi industri penerbitan dan percetakan adalah, semua
yang bidang yang berkaitan dengan fakta dan data pasti akan selalu berhubungan
erat dengan informasi dan komunikasi. Dan semua yang hal dizaman modern ini tak
bisa lepas dari teknologi. Karena adanya teknologi dapat mempermudah dan
mempercepat segala akses yang diingin. Kami sebagai mahasiswa penerbitan
semakin memahami bahwa semua kegiatan yang kami lakukan tak terlepas dari
teknologi informasi dan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Redaksional Harian Umum SOLOPOS
Langganan:
Postingan (Atom)