Jumat, 28 September 2018

PROFILE PERUSAHAAN PENERBITAN ATAU PERCETAKAN


 MANAJEMEN PENERBITAN MEDIA CETAK

Bisnis penerbitan pers pada prinsipnya merupakan perpaduan dari tiga bidang kegiatan, yaitu bidang redaksional, percetakan, dan bisang usaha. Kegiatan bidang itu dalam melaksanakan kegiatannya, harus saling terkait dan terikat pada penyelesaian pekerjaan masing-masing sesuai dengan aturan yang sudah di tentukan. pers baik cetak maupun elektronik bisa dikelola secara bisnis karena mempunyai peluang menghasilkan banyak sumber penghasilan,  diantaranya:
  1. Medianya : Sebenarnya, antara surat kabar, majalah dan televisi dalam hal menyampaikan informasi, tak ada bedanya. Sistem penyajiannyalah yang berbeda. Ini yang membuat diantaranya harus saling bersaing guna memenuhi target audiensnya. Persaingan inilah yang membuat mereka harus mengelola secara bisnis.
  2.   Isinya : surat kabar dan majalah menjual kolom dengan diisi berita dan iklan. Televisi menjual waktu dengan diisi iklan dan sponsor. Persaingan menjual informasi dan berebut iklan inilah merupakan kegiatan yang dapat menghasilkan uang. Itu pula sebabnya pengelola pers, harus mengelola medianya itu secara bisnis.
  3. SDM-nya : pekerja pers merupakan aset perusahaan yang amat menentukan maju dan tidaknya penerbitan pers tersebut. Pengelola SDM penerbitan ini, memacu perusahaan untuk mengelola secara bisnis. Profesionalisme SDM ini, dapat pula dijadikan ajang bisnis.
Dalam penerbitan pers, masing-masing bidang mempunyai tanggung jawab, peran serta tujuan yang sama. Untuk itu, penerbitan pers harus mampu menciptakan, memelihara dan menerapkan system kerja yang proporsional dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan di antara sesama personil. Sampai sekarang belum ada satu bentuk organisasi perusahaan penerbitan pers yang sudah baku. Tetapi secara sederhana organisasi perusahaan penerbitan pers dapat di pilah-pilih sebagai berikut:
  • Top Manager ( Pemimpin Umum), adalah orang pertama dalam suatu perusahaan penerbitan pers. Ia mengendalikan perusahaannya, baik bidang redaksional maupun bidang usaha. Ia mempunyai kekuasaan yang luas, mengambil kebijaksanaan, menentukan arah perkembangan penerbitannya, dan memperhitungkan rugi/laba dari perusahaannya. Dalam mengembangkan perusahaannya, pemimpin umum memegang tiga kendali berupa, Bidang Redaksi(editor department), Bidang Percetakan(printing department), dan Bidang Usaha(business department). Hasil akhir dari semua komponen kerja pada perusahaan, pemimpin umumlah yang harus mempertanggungjawabkan kepada pemiliknya (owner).
  • Editor Departement (Bidang Redaksi) :
  1. Pemimpin Redaksi, adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Sesuai dengan undang-undang pokok pers, pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada tuntutan hokum yang di sebabkan oleh isi pemberitaan pers.
Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahaannya yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian focus pemberitaan, penentuan topic, pemilihan berita utama (Head Line),berita pembuka (Opening News), menugaskan atau membuat sendiri tajuk rencana dan sebagainya.
  1. Sekertaris Redaksi, adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi keredaksionalan. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang menyangkut keredaksionalan.
  2. Redaktur Pelaksana, adalah jabatan yang di bentuk untuk membantu pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas keredaksionalannya. Di Indonesia umumnya hanya menempatkan 1 orang sebagai direktur pelaksana. Ini karena penerbitan pers di Indonesia paling banyak mempunyai 16 sampai 32 halaman.
  3. Redaktur, yang di maksud dengan redaktur adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Itu sebabnya ada sebutan redaktur halaman atau redaktur bidang. Tugas redaktur adalah menerima baha berita, baik dari kantor berita, wartawan, koresponden, atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Bahan itu kemudian di seleksi dan di pilih yang paling layak untuk di muat segera dan mana yang bisa di tunda pemuatannya.
  4. Wartawan, adalah seorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk di siarkan melalui media massa. Dari status pekerjaannya wartawan di bedakan menjadi tiga yaitu, wartawan tetap, wartawan pembantu, dan wartawan lepas (freelance). Dalam perusahaan penerbitan pers, wartawan merupakan ujung tombak dari usahanya. Mereka yang paling banyak mensuplai berita untuk penyajian setiap harinya.
  5. Koresponden, yang lebih dikenal sebagai wartawan pembantu adalah seorang yang berdomisili di suatu daerah, di angkat atau di tunjuk oleh suatu penerbitan pers di luar daerah atau luar negeri, untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di daerahnya.
Tugas dan wewenang koresponden sama dengan wartawan tetap suatu perusahaan penerbitan pers. Ia mendapatkan fasilitas yang sama dan berhak mewakili penerbitannya dalam kegiatan-kegiatan kewartawanan. System pengiriman beritanya dilakukan dengan surat menyurat(korespondensi). Itu sebabnya wartawan yang bertugas di daerah tersebut mendapat sebutan koresponden.
  • Printing Departement (Bidang Percetakan), Percetakan pada perusahaan penerbitan pers, merupakan bagian terpenting dalam suatu proses usaha di bidang penerbitan pers. Namun demikian, keberadaan percetakan ini tidak mutlak harus ada. Artinya perusahaan penerbitan pers tidak secara mutlak harus memiliki percetakan sendiri. Tetapi ada juga perusahaan penerbitan pers yang memiliki mesin percetakan sendiri, bahkan melayani percetakan penerbitan pers lainnya.
  1. a) Bidang pracetak
Bidang pracetak sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang menangani pekerjaan antara redaksi dan percetakan. Bagian ini terdiri dari tata letak/perwajahan, desain, pembuatan film negative dan pembuatan plate. Naskah berita, artikel, foto, grafik, dan table-tabel lainnya yang akan di muat dalam penerbitan surat kabar atau majalah ditata sampai pada plate yang siap di serahkan ke bagian percetakan. Bidang pracetak memiliki 4 bagian, yaitu :
  1. Bagian Setting dan korektor adalah bagian yang menerima naskah dari luar. Ada kalanya pemberi order dari luar hanya menyerahkan naskah yang masih mentah. Artinya, naskah cetakan itu baru berupa ketikan manual. Jika ada order seperti ini, bagian setting dan korektor harus mengerjakan dengan mengetik ulang pada computer.
  2. Bagian Desain adalah suatu pekerjaan yang menggabungkan antara seni dengan teknologi computer guna menghasilkan suatu karya seni yang dapat menunjang perwajahan dari suatu penerbitan pers.
iii. Bagian Layout (tata letak/perwajahan) atau yang lebih di kenal dengan sebutan layout dalam suatu penerbitan pers, mempunyai peranan yang penting karena hasil kerja layout inilah yang berhadapan dengan konsumen atau pembacanya. Jika menarik akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
  1. Bagian reproduksi tugasnya membuatkan film dan plate cetak. Film di buat dalam dua bagian, yaitu positif dan negative. Film positif adalah film warna putih tulisan hitam, sedangkan film negative adalah film hitam dengan tulisan putih.
  • Bidang Cetak, adalah bagian mencetak penerbitan baik untuk Koran maupun majalah. Prosesnya, master plate baja yang merupakan bagian dari isi penerbitan di pasang pada mesin cetak sesuai dengan tempatnya. Bidang cetak umumnya di tangani dua bagia, yaitu operator cetak dan bagian pengepakan hasil penerbitan.
  • Bidang Perawatan, tugasnya merawat mesin. Mesin cetak sebelum dan sesudah bekerja selalu di bersihkan dari bekas tinta-tinta maupun dari kotoran-kotoran kertas Koran. Perawatan ini penting untuk menjaga kualitas pencetakannya.
  • Administrasi keuangan, administrasi keuangan pada bidang cetak adalah bagian yang mengurusi persoalan keuangan. Misalnya, bagian kasir tugasnya menerima uang hasil dari menarik ongkos cetak, mengatur pembelian bahan baku percetakan seperti kertas, tinta, film, dan obat-obatan reproduksi. Akuntansi percetakan tugasnya mengendalikan keuangan antara penerimaan dan pengeluaran.
  • Bagian Administrasi umum dan Personalia, tugasnya mengatur tenaga kerja, bagian inilah yang mengurusi gajidan kesejahteraan karyawan, keamanan kerja serta pemeliharaan gedung.
Dalam me-manage percetakan, seorang manajer percetakan harus melakukan kegiatan-kegiatan sebagian berikut.
  1. a) Mendorong aktivitas karyawan untuk memelihara keadaan lingkungan kerja, mengatur ruangan, menyusun urutan tugas, dan system kerja guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman,
  2. b) Mendisiplinkan kerja karyawan dengan membagi kebutuhan tenaga kerja berdasarkan kemampuan dan keterampilan para karyawan.
  3. c) Meningkatkan kemampuan karyawan dalam penguasaan tekhnik mencetak.
  4. d) Menyusun estimasi harga pokok dengan program pengendalian kualitas cetak.
  5. e) Menyusun rencana penggunaan bahan baku.
  6. f) Menentukan spesifikasi bahan baku serta komponen yang di perlukan dalam suatu percetakan, sekaligus menetapkan kuantitas dan volume kegiatan yang di proyeksikan dalam jangka waktu tertentu.
  7. g) Menyimpan dan memelihara bahan-bahan.
  • Bussiness Departement (Bidang Usaha)
  1. a) Pemimpin Perusahaan adalah orang yang mendapat kepercayaan dari pemimpin umum untuk membantu dalam pengelolaan bidang usaha. Ia mendapat kepercayaan penuh dalam mengendalikan usaha untuk mendapatkan keuntunga yang sebanyak banyaknya. Bidang yang ada dalam lingkup usaha, antara lain bidang produksi, sirkulasi, iklan, keuangan, teknik, personalia dan layanan pelanggan.
  2. b) Bidang Iklan, bagian ini menjual kolom-kolom yang ada dalam surat kabar atau majalah dalam bentuk advertensi(advertising). Pejabat dari bagian ini di sebut kepala bagian iklan atau manajer iklan. Iklan dalam penerbitan pers di bagi dalam dua jenis, yaitu iklan umum dan iklan khusus. Iklan umum artinya, iklan yang benar-benar untuk kepentingan bisnis, sedangkan iklan khusus artinya iklan yang sasarannya di peruntukkan bagi kegiatan social.
  3. c) Bidang Sirkulasi, Istilah sirkulasi dalam penerbitan pers berarti “peredaran”. Bagian ini merupakan satu dari tiga komponen penjualan yang khusus menjual produk penerbitannya(Koran atau majalah). Komponen lain adalah bagian iklan dan layanan pelanggan(costumer care). Manajer sirkulasi bertanggung jawab penuh kepada pemimpin umum untuk laku atau tidaknya produk penerbitannya itu di pasaran.
  4. d) Bidang Keuangan, di pimpin oleh seorang manajer atau kepala bagian keuangan. Tugas utamanya mengendalikan keuangan perusahaan yang meliputi menghitung pemasukan dan pengeluaran uang, menyimpan dan membayarkan uang, memungut dan membayarkan pajak, membayar kebutuhan operasional perusahaan serta mengumpulkan kekayaan perusahaan. Sedikitnya ada 4 tugas pokok bagian keuangan, yaitu inkaso, kasir, controller, dan audit.
  5. e) Bagian Pelayanan Pelanggan(Costumer Care), di bentuk guna member layanan yang memuaskan kepada semua pelanggan dari penerbitan pers. Pelanggan disini di terjemahkan secara luas meliputi pelanggan tetap, pelanggan eceran, pemasang iklan, dan bahkan pembaca secara luas. Semua kebutuhan pelanggan harus di layani dengan baik.
  6. f) Bagian Umum, tugasnya mengurusi dan menyediakan kebutuhan bagi perusahaan, baik yang bersifat hardware maupun software. Dalam pelaksanaan sehari-hari, kepala bagian atau manajer umum di bantu staf yang melaksanakan tugas-tugas perawatan dan personalia.
  7. g) Bagian Teknik, adalah suatu bagian yang bertugas menangani masalah-masalah teknik. Petugas teknik di bidang usaha bertugas menyediakan dan merawat peralatan teknik sebatas yang ada di bidang usaha saja. Misalnya instalasi listrik gedung, penyedia tenaga listrik pengganti, perawatan computer, air conditioner, mobil dinas dan sebagainya. Sedangkan perawatan di bidang redaksional dan percetakan biasanya ada yang menangani sendiri.
Manajemen terdiri atas POAC (planning, Organizing, Acting,Controling.
Planning: penetapan tujuan, penetapan aturan, penyusunan rencana.
Organizing: pembentukan bagian-bagian, pembagian tugas,pengelompokan pegawai.
Acting: melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk dan selanjutnya.
Controling: melihat pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, mengevaluasi penjualan.
Kesulitan, kemunduran usaha, dan kegagalan menjual produknya, harus dipandang sebagai sukses yang tertunda. Krisis moneter dan krisis ekonomi perlu dijadikan modal untuk memaksa diri berubah mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, pengusaha penerbitan pers perlu memperhatikan :
1)      Keinginan costumer (pembaca)
2)      Kecenderungan perubahan sosial
3)      Kiat-kiat kompetitor
4)      Mengamati perubahan teknologi, ekonomi, politik, dan sosial.
Jika ada pembaca yang menghentikan langganannya atau pindah ke penerbitan lain, perlu disikapi sebagai bagian dari perubahan perilaku konsumen. Perubahan perilaku konsumen semacam ini harus dilihat sebagai kenyataan yang buruk, bukan sekedar mimpi buruk. Dari situasi krisi moneter dan krisis ekonomi seperti ini, manajemen penerbitan pers harus menata ulang proses bisnis yang selama ini diterapkan dengan melihat momentum, penghematan sumber daya yang dimilikinya, khususnya dana. Langkah efektif dalam penataan ulang proses bisnis penerbitan pers, antara lain :
  1. Memulai dari top management. Tanpa ada komitmen dari top management, pemikiran para               pelaksana lapangan tentang layanan pelanggang tidak akan membuahkan hasil yang efektif.
  2. Merapatkan barisan pelaksana tingkat menengah (middle management). Manager harus                    meningkatkan pembinaannya terhadap staf-staf yang selama ini cenderung menolak perubahan organisasi.
  3. Membentuk tim evaluasi pengembangan usaha, yang terdiri dari tiga kelompok kerja :
Kelompok satu : Mencakup manajemen tingkat menengah.
Kelompok dua : Manajemen tingkat bawah.
Kelompok tiga : Tim kasus atau tim pemecah masalah.
Agar kerja tim tetap solid dan saling mengisi, tiap tim harus terdiri dari unit-unit kerja yang terkait dalam proses bisnis yang dilakukan kelompok satu dan kelompok dua yang terdiri atas bagian produksi, pembelanjaan, pemasaran, dan keuangan. Sedangkan kelompok tiga atau tim kasus, bertugas khusus menganalisis peningkatan proses kerja yang berkaitan dengan pencapaian target usaha yang jelas serta terjaminnya penataan ulang organisasi.
Menurut perhitun gan bisnis yang sehat, esensi “mutu percetakan prima” dan “kepuasan konsumen” dengan meningkatkan teknologi cetak yang canggih adalah kebutuhan manajemen., bukan sekedar memenuhi tantangan investasi dari para kompetitor. Manajemen yang sehat selalu mempertimbangkan :
  • Peluang usaha
  • Kemampuan sumber daya manusia
  • Perhitungan modal
  • Unsur-unsur depresiasi di perusahaan
Dalam mengidentifikasi kemajuan teknologi era globalisasi, intinya adalah mendekatkan jarak antara pelanggan dengan penerbit. Perusahaan penerbitan pers harus sadar adanya implikasi dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, penerbit surat kabar atau majalah pun harus secara sungguh-sungguh memenuhi selera konsumen melalui bentuk dan cara-cara kerja yang inovatif.
Terapan Manajemen Pada Penerbitan Pers
Manajemen dilihat dari bahasanya berasal dari bahasa Inggris management. Semula bahasa Italia manaj(iare), bersumber dari bahasa latin mamis, artinya tangan.Management atau Manaj(iare) berarti memimpin, membimbing, dan mengatur. Tokoh-tokoh ekonomi seperti George R. Derry, Harold Koontz & Cyril O’Donnell, E.F.L Brech, atau Millon Brown, mempunyai definisi manajemen yang berbeda-beda.
Salah satu definisi manajemen yang cukup menarik adalah definisi dari Henry Fayol yang berbunyi : “Manajemen adalah proses menginterpretasikan, mengkoordinasikan sumber daya, sumber dana, dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan penilaian”. Menurut Henry Fayol, setidaknya ada 14 asas dalam manajemen yaitu :
1)     Pembagian tugas
2)     Wewenang dan tanggung jawab
3)     Disiplin
4)     Kesatuan perintah
5)     Kesatuan pengarahan
6)     Ketertiban
7)     Keadilan
8)     Prakarsa
9)     Stabilitas masa jabatan
10) Kesatuan
11) Jenjang kepangkatan
12) Penggantian pegawai
13) Pemindahan wewenang
14) Pengutamaan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
Dari 14 asas tersebut oleh Henry Fayol diringkas menjadi 4 yang disebut fungsi manajemen, yaitu Planning, Organizing, Acting, dan Controlling (POAC). Planningdiartikan sebagai penetapan tujuan, penetapan aturan, penyusunan rencana dan sebagainya. Organizing meliputi pembentukan bagian-bagian, pembagian tugas, pengelompokan pegawai dan lain-lain. Acting terbagi atas melaksanakan tugas, memproduksi, mengemas produk, menjual produk. Controlling meliputi melihat pelaksanaan tugas, menyeleksi produk, mengevaluasi penjualan dan sebagainya.
Dalam perkembangan selanjutnya, POAC yang dicetuskan Henry Fayol, dikembangkan oleh Luther Gulic menjadi POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting). Planning artinya merencanakan pekerjaan.Organizing mengorganisasikan pekerjaan. Staffing mengisi pegawai atau tenaga kerja pada pekerjaan. Directing memberi wewenang pada orang-orang tertentu untukmemimpin pekerjaan. Coordinating menyatukan persepsi atau pengertian/pemahaman antarbagian dalam suatu pekerjaan terhadap langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai sasaran atau produk. Reportingmembuat laporan tentang hasil pekerjaan. Budgeting menentukan pembiayaan yang diperlukan dalam mengoperasionalkan pekerjaan.
Manusia dalam melaksanakan hajat hidupnya membutuhkan media untuk memperoleh informasi sekaligus bisa berkomunikasi dengan lingkungannya. Maxwell E. McCombs dan Lee B. Becker dalam bukunya “Using Mass Communications Theory” menyebut ada tujuh sebab mengapa manusia membutuhkan media massa :
  1. Untuk mengetahui apa yang penting dan perlu baginya
  2. Untuk membantunya mengambil keputusan (media jadi bahan rujukan sebelum mengambil keputusan)
  3. Untuk memperoleh informasi sebagai bahan pembahasan
  4. Memberikan perasaan ikut serta dalam kejadian
  5. Memberikan penguatan atas pendapatnya
  6. Mencari konfirmasi atas keputusan yang diambilnya
  7. Memperoleh relaksasi dan hiburan
Perencanaan Bisnis penerbitan Pers
Sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis penerbitan pers, pengusaha atau investor hendaknya melihat terlebih dulu perkembangan situasi yang terjadi pada kehidupan masyarakat. Ini penting karena pangsa bisnis penerbitan pers adalah masyarakat. Meskipun “kran” kebebasan sudah dibuka, kesempatan berkembang juga ada, ternyata perkembangan pers nasional belum menunjukkan kemajuan, terutama jika dilihat dari jumlah penerbitan yang ada. Memang koran-koran baru, majalah-majalah baru serta penerbitan pers lainnya banyak bermunculan, tetapi kontinyuitas penerbitan mereka tidak bertahan lama. Persis bagai jamur di musim semi, terbit secara bersama-sama, tetapi habis dalam waktu sekejap pula. Ketika belenggu kebebasan pers belum dibuka, kehidupan perusahaan penerbitan pers di Indonesia sudah mengalami goncangan akibat adanya krisis ekonomi yang membuat naiknya bahan baku penerbitan pers. Ironisnya, kenaikan harga koran atau majalah hampir tidak bisa dilakukan karena juga terimbas krisis ekonomi dimana daya beli masyarakat semakin menurun.
Tantangan-tantangan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya :
1)      Harga bahan baku melonjak sampai empat kali lipat, dibandingkan harga sebelumnya.
2)      Kontribusi biaya kertas koran mencapai 40-45% dari komponen biaya produksi.
3)      Akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, daya beli masyarakat terhadap koran menjadi menurun. Penurunan daya beli ini terdiri dari berbagai strata, antara lain :
  • Pembaca kelas atas, yang semula berlangganan dua sampai tiga koran, menyeleksi kembali langganannyadan hanya memilih berlangganan satu surat kabar saja.
  • Pembaca kelas menengah, memilih surat kabar yang murah karena sadar akan penghematan pengeluaran.
  • Pembaca kelas bawah, meninggalkan langganannya, memilih beli koran eceran. Itupun jika mereka merasa sangat perlu informasi dari media cetak dan tidak diperoleh dari produk elektronika.
4)      Menurunnya daya beli masyarakat ditambah dengan melonjaknya bahan baku koran, membuat biaya produksi tiap eksemplar koran atau majalah menjadi besar.
5)      Bagi penerbitan pers beroplah kecil langsung menunda atau bahkan menutup penerbitannya.
Untuk mengatasi permasalahn tersebut, sebelum meluncurkan produksinya, perusahaan penerbitan pers, baik yang akan tampil maupun yang sudah lama ada, harus memperhitungkan secara matang rumusan laba rugi usahanya. Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dimanfaatkan guna mempertahankan kehidupan pers tersebut, yakni :
  1. Langkah pertama, mengalihkan perhatian secara eksternal, mendulang pendapatan dari menjual ikan
  2. Secara internal, melakukan efesiensi di semua unit usaha
  3. Berusaha memperoleh suntikan (internal)
Penerapan langkah pertama dan kedua dengan asumsi mengabaikan pendapatan yang selama ini menjadi andalan, yaitu dari penjualan koran baik melalui langganan maupun eceran. Sementara langkah ketiga sangat diperlukan, mengingat banyaknya produk lain sebagai kompetitor sehingga menyebabkan menjual koran saja, tidak bisa diharapkan. Agar perusahaan tetap berdaya guna, pemecahan masalah ini harus meningkatkan kinerja internal di dalam perusahaan itu sendiri dengan menciptakan pangsa pasar baru melalui marketing mix.
Dalam manajemen penerbitan pers modern yang sekarang ini sedang ditekuni para penerbit surat kabar atau majalah, strategi yang diterapkan adalah menempatkan redaksi sebagai kepala bagian yang setingkat dengan bagian iklan, sirkulasi dan sebagainya. Tetapi dalam operasionalnya, pengasuh penerbitannya mengikuti aturan yang selama ini sudah ada, yakni redaktur pelaksana sebagai kepala bagian produksi, yaitu memproduksi berita dan informasi. Sedangkan unit kerja lainnya adalah sirkulasi dan iklan, menjalankan tugasnya berjualan kepada masyarakat. Manajemen modern penerbitan pers seperti ini, menempatkan pemimpin redaksi lebih bersifat politis dan policy sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tapi yang berperan dalam perusahaan adalah direksi perusahaan tersebut. Sebab perusahaan itulah yang membiayai dan memodali usaha penerbitannya.
Mendirikan suatu penerbitan sebuah surat kabar, terutama yang terbit harian, harus memperhitungkan pendekatan usaha jangka pendek, baru kemudian jangka panjang. Sebagai pengelola yang berbentuk badan usaha, yang melengkapinya dengan manajemen, paling tidak harus membaca tren-tren bisnis media cetak tahun-tahun terakhir yang menggambarkan komposisi sebagai berikut :
  1.   Iklan-iklan umum nasional sekarang ini, cenderung diarahkan ke televisi.
  2.   Iklan umum nasional untuk media cetak hanya diprioritaskan bagi surat kabar utama nasional.
SUMBER DATANYA :https://carolinebunga.wordpress.com/2015/04/13/kuliah-2-manajemen-penerbitan-media-cetak/

BISNIS PLAN USAHA PERCETAKAN

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur bagi Allah Swt yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir Bisnis Plan ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad Saw yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Pembuatan Laporan Bisnis Plan ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Manajemen Pemasaran yang diampuh oleh Usth. Hamidah Tussifah, M. Si. Yang saya paparkan didalamnya nama perusahaan, jenis usaha, bagaiman proses pembiayaan, dari mana modalnya, bagaimana strategi yang digunakan agar perusahaan ini berkembang dan masih banyak lagi bentuk analisa yang akan saya paparkan didalamnya. Dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan tepat waktu.
Dan kami menyadari bahwa mungkin masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan laporan ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan dosen pembimbing demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi seluruh masyarakat dan dapat juga bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang ilmu kewirausahaan bagi kita semua seluruh masyarakat umum dan juga untuk mahasiswa.




Ngawi, 10 Desember 2015







Daftar Isi
Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
  • Latar belakang 4
  • Rumusan masalah 5
  • Tujuan Dan Manfaat Penelitian 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1. Profil Perusahaan 7
2.2. Bentuk Perencanaan Lokasi, Struktur & Tanggung Jawab, Proses Produksi, dan Pembiayaan 7
2.3. Tinjauan Dari Aspek Pemasaran 11
2.4. Tinjauan Dari Aspek Sumber Daya Manusia 16
2.5. Tinjauan Dari Aspek Keuangan 25
BAB III PENUTUP 27
3.1. Kesimpulan 27
3.3. Saran 27
3.4. Penutup 27
BAB I
PENDAHULUAN

  • Latar belakang
Percetakan merupakan salah satu usaha yang tidak pernah sepi sehingga sangat menarik untuk digeluti. Menurut pengamatan saya, walaupun semakin hari orang yang membangun bisnis percetakan semakin bertambah, tetapi konsumen atau pasarnya juga semakin terbuka lebar, sehingga hal tersebut merupakan sebuah peluang besar. Apalagi di era globalisasi saat ini kebutuhan akan promosi mutlak diperlukan bagi suatu perusahaan bila ingin bersaing menarik pelanggan. Produk-produk percetakan yang dibutuhkan oleh pasar/konsumen diantaranya adalah barang-barang yang biasa kita lihat dan kita gunakan sehari-hari, semisal buku-buku, nota/faktur yang biasa kita peroleh sewaktu belanja di toko atau supermarket, kwitansi, dus-dus kemasan makanan atau kemasan barang-barang lainnya, tas jinjing (hand bag/shopping bag), kartu nama, kartu undangan, kalender, hang tag atau label, kop surat, amplop, sticker, poster, ID card, brosur, leaflet, company profil, majalah, bulletin, tabloid, dan lain sebagainya. Pokoknya dimana pun dan kemana pun kita pergi, selalu saja kita jumpai barang-barang produk percetakan tersebut.
Namun,di saat krisis seperti ini banyak perusahaan yang membatasi anggaran promosinya sehingga mereka akan cenderung mengurangi kuantitas order cetakan. Hal ini tentu menjadi masalah bagi usaha percetakan sablon besar karena dengan menggunakan mesin offset atau peralatan sablon, dimana jumlah cetakan yang dikerjakan rasanya “tanggung” jika hanya 1 (satu) atau 2 (dua) lembar saja. Hal ini tentu akan berakibat merosotnya keuntungan dari usaha percetakan konvensional semacam ini. Oleh karena itulah, muncul sebuah gagasan baru tentang teknik percetakan digital atau yang lebih dikenal dengan Digital Printing.
Digital Printing adalah media sekaligus lahan baru di dunia pencetakan. Bagaimana pun teknologi ini mulai menggusur teknologi konvensional (teknik sablon manual). Teknik ini memiliki beberapa kelebihan di antaranya produk dapat dibuat satuan, full color, gambar kualitas foto, tahan air dan tahan lama. Selain itu di era yang serba cepat seperti sekarang ini maka lama pengerjaan produk menjadi sebuah tuntutan. Karena sebagian besar konsumen menginginkan hasil yang cepat sehingga mereka tidak akan merasa membuang-buang waktu. Selain itu dengan variasi produk yang sangat luas, kita dapat dengan fleksibel menggandeng segmen market yang lebih luas, serta menentukan produk unggulan apa saja, kapan saja sesuai dengan trend pada saat itu, sehingga kita dapat mencapai Break Event Point dalam waktu yang jauh lebih singkat. Teknik digital printing juga merupakan sebuah solusi bagi orang-orang atau konsumen yang membutuhkan hasil cetakan yang jumlahnya sedikit karena di bisnis ini tidak mengenal adanya minimum order. Apalagi dengan teknologi digital saat ini, foto dengan mudah dapat dimanipulasi, retouch (diperbaiki) diberikan variasi disain, huruf sehingga dapat lebih menarik lagi. Dengan teknologi digital, hasil foto dari fotografer amatir-pun dapat berkesan “professional”.
Usaha digital printing semacam ini memang belakangan mulai berkembang. Namun, kami yakin bisnis percetakan seiring berkembangnya dunia usaha yang ditandai dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan baru tidak pernah sepi. Oleh karena itu saya mengambil tema tentang usaha percetakan dengan nama “Various Digital Printing”.

  • RumusanPermasalahan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka saya setuju untuk membuat uraian permasalahan sebagai landasan pembuatan tugasBisnis Plan ini. Dan berikut ini uraian permasalahan pada Perusahan “Various Digital Printing” yang akan saya dirikan.
  1. Bagaimana bentuk perusahaan dan karakteristik produk dan pelayanan yang akan disajikan pada “Various Digital Printing” ?
  2. Bagaimana bentuk perencanaan lokasi, struktur,, proses produksi, pembiayaan dan lain sebagainya pada “Various Digital Printing” ini?
  3. Bagaimana bentuk perusahaan “Various Digital Printing” jika ditinjau dari Aspek Pemasaran?
  4. Bagaimana bentuk perusahaan “Various Digital Printing” jika ditinjau dari Aspek Sumber Daya manusia?
  5. Bagaimana bentuk perusahaan “Various Digital Printing” jika ditinjau dari Aspek Keuangan?

  • Tujuan Dan Manfaaat penelitian
Tujuan dari Tugas Bisnis Plan ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk usaha dan produk yang disajikan oleh perusahaan “Various Digital Printing”.
  2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk strategi dan prencanaan pada “Various Digital Printing”.
  3. Untuk mengetahui bentuk perusahaan ditinjau dari Aspek Pemasaran, Produksi, SDM, dan Keuangannya.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik manfaat secara akademis bagi saya sendiri maupun manfaat bagi pembaca yang ingin mengembangkan bisnis dibidang yang sama dengan bisnis plan yang saya rancang ini. Manfaat-manfaat itu diantaranya :
  1. Secara akademis, bisnis plan ini dapat menjadi hasil karya yang dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka bagi mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan di bidang yang sama.
  2. Bagi saya sendiri, bisnis plan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara membuat suatu perencanaan pendirian perusahaan dengan cara dan perhitungan yang baik dan benar.
  3. Manfaat bagi mahasiswa dari hasil Bisnis Plan ini, agar dapat menghadapi persaingan pasar yang sangat ketat di era globalisasi seperti sekarang ini. Tentunya tetap menjunjung tinggi dan mentaati Syariah dan aturan dalam 
BAB II
PEMBAHASAN

  • Profil Perusahaan
Bentuk usaha yang ingin didirikan :
Bentuk perusahaan :Usaha perseorangan.
Bidang usaha :Percetakan digital
Nama perusahaan :” Various Digital Printing”
Nama alamat e-mail : VariousDP@gmail.com
Alamat Perusahaan : Jln. Raya Ngawi-Solo No.21 , Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.
Nomor Telepon : +28770 2232 800
Mulai Berdiri : 08 Agustus 2018
  • Bentuk Perencanaan Lokasi, Struktur & Tanggung Jawab, Proses Produksi, dan Pembiayaan
Sebuah perencanaan didala bisnis harus dilakukan dan mencakup 5 komponen utama dalam penyusunan Perencanaan Bisnis yang merepresentasikan kemana arah bisnis yang akan di bangun.
Dalam merencanakan sebuah usaha, pastikan semata-mata usaha yang dilakukan dengan sebuah perencanaan yang rinci. Tidak berarti bahwa industri kecil tidak boleh memiliki sebuah perencanaan bisnis, akan tetapi bisnis dalam skala rumahan atau home-based bussiness akan lebih mudah menggunakan. Dalam skala rumahan atau home-based bussinesspertimbangan yang penting masalah Modal, Resiko, waktu, dan Tempat Usaha. Nah bagaimana merencanakan usaha untuk industri yang agak besar, silahkan lanjutkan membaca materi .keberhasilan dalam membangun sebuah usaha. Komponen pertama yang harus termuat dalam perencanaan bisnis. Mengapa Perusahaan tertarik dengan usaha yang digeluti saat ini atau sedang berjalan. Bagaimana cara perusahaan atau kita membangun usaha tersebut dari nol sehingga implementasi dari keinginan yang ingin dicapai berhasil.



  1. Latar Belakang Perusahaan
Dalam perencanaan bisnis setidaknya harus dijabarkan secara rinci, dimana beberapa hal yang minimal harus ada dalam sebuah latar belakang perusahaan yaitu, Sekilas Usaha atau sejarah berdirinya perusahaan, disini menggungkap bagaimana perusahaan menjelaskan sedikit tentang apa saja dan kapan perusahaan itu berdiri. Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Usaha, dalam hal ini adalah siapa rekanan, tokoh, dan pendampin yang terlibat dalam bisnis anda. Kondisi Keuangan perusahaan, harus tergambar walaupun bukan hasil neraca keuangan sebenarnya. Intinya menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sehat. Rencana Pengembangan, perlu dimasukkan dengan tujuan untuk menjelaskan arahan pengembangan usaha ini pada akhirnya berujung dimana, apakah direncanan menjadi sebuah perusahaan multinasional atau hanya perusahaan dengan tingkat pasar lokal saja.

  1. Produk-produk dan Jasa dari Perusahaan
Produk dan jasa apa saja yang peruhaan akan jual. Disini diperlukan bagaimana analisis sebuah produk dan apakah perusahaan sanggup menjualnnya. Tidak hanya itu dibutuhkan pula gambaran detail dari produk yang akan dijual.
Produk hasil cetakan digital kami menggunakan beraneka ragam media sesuai dengan keinginan konsumen. Di antaranya media kertas, kertas foto, kaos berbahan katun, mug, keramik, ataupun plastik. Produk digital printing kami dijamin tahan lama dan tahan air karena menggunakan tinta warna yang berkualitas tinggi serta proses pengerjaan yang cermat sehingga warna yang dihasilkan bisa optimal.
Keunggulan produk & pelayanan :
  • Harganya relatif murah.
  • Terdapat banyak variasi produk.
  • Kualitas hasil cetakan terjamin.
  • Proses pengerjaan cepat dan cermat.
  • Dapat mencetak/menerima order satuan.
  • Ada layanan antar .
  • Mempunyai pelayan yang ramah (senyum, salam, sopan )
  • Melakukan service excellent bagi costumer.
  • Siap untuk dikritik dan siap untuk memperbaiki kritik dari consumen.
  • Memberikan potongan biaya untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.
  • Menyediakan layanan antar yang dapat mengantar pesanan tepat waktu.
  • Dapat menerima pesanan dalam jumlah yang besar.
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap loyal pada usaha digital printing kami.

  1. Kondisi Pasar Produk dan Strategi Pemasaran
Disini hal harus ada adalah analisis kondisi pasar, mengenai besarnya permintaan terhadap barang atau jasa yang dibuat oleh perusahaan. Hanya ada dua pilihan menciptakan pasar (driving market) atau mengikuti pasar (market driven), sehingga dapat mengetahui kondisi pasar dan bisnis yang sedang dijalankan.

  1. Rencana Pemasaran
Rencana Pemasaran pada dasarnya membidik target market yang sesuai agar sasarannya tepat efektif dan efisien.

  1. Perencanaan Lokasi
Usaha Various Digital Printing rencananya akan didirikan di daerah Mantingan. Lokasi ini dirasa sangat strategis karena berada di daerah yang menjadi pusat bisnis dan banyak kegiatannya di kota Ngawi. Di kawasan ini banyak terdapat perusahaan atau instansi pemerintah yang menjadi target konsumen kami. Selain itu untuk mendekati target anak muda lokasi ini strategis karena dekat dengan Pondok Modern Darussalama Gontor Putri 1 & 2 di mana terdapat Universitas Darussalam Gontor yang pastinya membutuhkan jasa percetakan untuk berbagai kegiatan Internal maupun Eksternal. Oleh karena itu, dengan mengambil lokasi di tempat yang strategis diharap banyak pelanggan yang tertarik sehingga usaha ini dapat berkembang.

  1. Perencanaan Pembiayaan Awal/Modal
Pemilik usaha percetakan digital ini adalah saya sendiri. Modal pendirian usaha ini sebagian besar dari hasil tabungan saya selama menjadi mahasiswa Di Universitas Darussalam Gontor sisanya dari investor yang tak lain adalah kelurga pemilik sendiri. Sehingga bisa dibilang adalah usaha keluarga dan saya sebagai pemilik. Saya juga menjadi manajer yang merangkap sebagai tenaga administrasi/ akunting.

  1. Perencanaan Struktur dan Tanggung Jawab
Tugas manajer adalah mengurus dan mengkoordinir para staff agar bisa bekerja dengan baik, membuat persetujuan harga dengan konsumen, mengatur strategi pemasaran dan berusaha mencari inovasi baru untuk memajukan percetakan ini.
Dan untuk di bagian lainnya pada sruktur perusahaan ini, saya melakukan open rukruitment pada siswa/mahasiswa yang baru lulus dari masa pembelajaran setara SMA / S1 yang ingin bekerja dan menggeluti bidang Digital Printing ini. Tentunya dengan menyeleksi dan memilih memilah kembali yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang akan berdiri ini.
Personel yang dilibatkan dalam usaha percetakan ini antara lain:
  • Manajer : 1 orang
  • Desain grafis :2 orang
  • Petugas pencetak :2 orang
  • Tenaga marketing:2 orang
  • Pramuniaga/kasir :1 orang
Sehingga total dibutuhkan 8 orang untuk menjalankan bisnis percetakan digital ini.
Sebagai langkah awal, kami menulis di diary kerja bagaimana skema tahapan yang harus dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi harga, komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality controlling, packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang baik. Untuk pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya cukup dengan pengerjaan desain/setting dengan komputer. Yang dikerjakan oleh tenaga ahli yang telah kami rekrut dan kami berikan pelatihan dan pengarahan dalam pekerjaan.

  • Tinjauan Dari Aspek Pemasaran
  1. Permintaan (Demant), proyeksi permintaan dan penawaran (Supply).
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Oleh sebab itu permintaan akan Percetakan spanduk, reklame, kaos, stiker sangat menjanjikan dibuka di Pasar pengaraian, karena hampir semua ruko, intansi memerlukan percetakan tersebut. Dengan demikian permintaan akan percetakan spanduk, reklame, kaos, stiker tidak akan putus. Hal ini selain sudah merupakan kebutuhan, juga disebabkan perkembangan wilayah yang menyebabkan semakin banyak permintaan, selain itu ekonomi masyarakat semakin maju.
Proyeksi permintaan akan percetakan yang semakin hari semakin meningkat, sehingga Various Digital Printing ini berpeluang membuka usaha tersebut.

  1. Produk (Produk)
Strategi ini berbicara mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan Percetakan Various Digital Printing merupakan produk yang yang di cetak sesuai dengan keinginan konsumen. Mulai dari pemilihan jenis kertas, warna undangan, pemakaian polymas (tinta berwarna emas), hingga ukuran undangan yang akan di cetak. Semua didesain serapi dan seindah mungkin, serta pemberian ciri khas tersendiri seperti raster (background) undangan. Hal ini membuat undangan yang dihasilkan tidak akan sama dengan undangan yang lain. Sehingga diusahakan selalu ada model-model undangan baru dan konsumen memiliki banyak pilihan. Dan yang paling penting ialah kualitas dari produk yang dihasilkan selalu dijaga, agar konsumen merasa puas dan tidak dirugikan. Hal ini akan berdampak kepada loyalitas pelanggan dan secara tidak langsung akan terjadi proses pemasaran secara alami. Dimana pelanggan akan memberikan saran kepada orang lain yang ingin menempah undangan agar membuat pada usaha ini.

  1. Harga (Price)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Dalam hal menentukan harga sebuah produk yang dihasilkan pada usaha ini, harus dipertimbangkan beberapa hal. Bukan semata-mata hanya mengambil keuntungan dari biaya produksi ditambah dengan marjin. Melainkan dari sebuah nilai yang mencerminkan nilai proporsi yang sesuai dalam setiap produk. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk benar-benar disesuaikan dengan kondisi keuangan konsumen, dengan cara pemberian saran dan pilihan-pilihan alternatif lain terhadap bahan pembuatan undangan (jenis kertas) dan lain sebagainya tanpa mengurangi kualitas produk.

  1. Tempat dan Distribusi (Place)
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen. Tempat usaha yang kita pilih juga harus strategis, dapat dijangkau dengan mudah, dekat dengan pusat keramaian dan daerahnya yang aman dan bersih agar konsumen dapat dengan mudah mencari dan datang.

  1. Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan contoh produk, keunggulan, harga, serta membuat spanduk dan memasangnya di pusat keramaian.

  1. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan.

  1. Faktor Internal
  2. Strenght (Kekuatan)
  • Keunggulan Produk untuk member dengan fasilitas member diskon
  • Keterampilan dan keahliah untuk mengedit, dan mendesain permintaan dengan baik.
  • Bahan baku kualitas tinggi tidak mudah rusak, luntur, tahan panas.

  1. Weakness (Kelemahan)
  • Belum berpengelaman dalam memulai usaha yang masih minim.
  • Kurangnya sumber daya manusia yang professional dalam bekerja, walaupun setiap karyawan selalu diberi motivasi untuk bekerja dengan baik, terkadang di antara pegawai yang melakukan-melakukan kesalahan yang bisa menimbulkan kerugian.
  1. Faktor External
  2. Opportunities (Peluang)
  • Banyaknya Konsumen anak muda dan banyaknya ruko, sehingga permintaan akan spanduk dan baju kaos meningkat.
  • Usaha Percetakan masih belum banyak berdiri
  • Wilayah tidak terlalu jauh dari perkantoran, pasar dan ruko-ruko
  • Pasir Pengaraian tahap perkembangan kota dan perluasan wilayah.
  1. Threats (Ancaman)
  • Banyaknya pengusaha yang mulai melirik usaha Percetakan karena melihat usaha ini sangat menjanjikan dalam hal keuntungan sehingga suatu saat akan banyak usaha percetakan akan berdiri yang akan mengakibatkan berkurangnya pelanggan.
  • Pembeli menjadi ancaman apabila jumlah pembeli banyak, produk perusahaan standar, produk merupakan komponen yang besar dalam struktur pembeli. Pembeli menekan perusahaan dengan memaksa menurunkan harga dan menuntut tambahan dengan kualitas tinggi.

  1. Strategi Pemasaran
Usaha saya mengambil target pemasaran yaitu perusahaan-perusahaan baik itu skala kecil maupun besar, Instansi/corporat, Professional, End user/konsumen ruko, rumahan atau sekolah. Bidikan pasar kami cukup luas karena variasi produk yang kami tawarkan banyak sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan banyak pihak. Usaha percetakan kami tidak hanya digunakan untuk mencetak keperluan kantor suatu perusahaan melainkan juga menyediakan berbagai produk menarik bagi konsumen rumahan. Produk ini seperti kaos, stiker, kalender, bahkan undangan. Target end user usaha kami yang utama adalah anak muda. Hal ini dikarenakan anak muda mempunyai jiwa yang dinamis sehingga mereka cenderung ingin menunjukan identitas di antaranya dengan membuat kaos unik desain mereka sendiri. Mereka tidak ingin memiliki barang yang pasaran atau yang sama dengan orang lain. Oleh karena itulah dengan adanya usaha digital printing ini mereka bisa menuangkan kreatifitasnya. Apalagi usaha digital printing kami tidak memerlukan waktu lama dalam proses pengerjaannya seperti percetakan konvensional lainnya. Sehingga cocok bagi anak muda yang ingin semuanya serba instant dan cepat.
Selain itu keuntungan bisnis digital printing ini juga dipengaruhi oleh suatu event tertentu. “Event adalah peluang yang paling besar untuk mendongkrak omset, misalnya dengan adanya event Pemilihan Umum (PEMILU), Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA), serta yang sedang hangat dibicarakan saat ini yaitu Pemilihan Presiden (PILPRES). Walaupun event-event ini berlangsung dalam selang waktu yang relatif lama tetapi cukup mendongkrak order cetakan. Karena sebagai media promosi atau kampanye orang rela mengeluarkan uang banyak untuk memesan brosur, pamflet yang berisi ajakan untuk memilih partai, pejabat tertentu. Oleh karena itu, kami juga membidik target event lima tahunan ini.
  • Tinjauan Dari Aspek Produksi
  1. Deskripsi Produk dan Proses Produksi
Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam tahap proses pengerjaan, pelanggan dapat melihat secara langsung proses desain undangan. Agar pelanggan tahu dan dapat menentukan apakah undangan yang di desain sudah seperti yang diinginkan atau belum. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan fokus dalam setiap pekerjaan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

  1. Peralatan yang digunakan
  • Komputer :Untuk mengolah data yang akan diproses
  • Printer
  • Scanner
  • Mesin Printer Cetak Baliho, Reklame, Spanduk.
  • MODEM : Untuk koneksi Internet

  1. Lokasi Usaha
Lokasi yang strategis bertujuan agar memudahkan konsumen menemukan tempat usaha, dan konter yang masih bertujuan agar konsumen memiliki keyakinan atas hasil produksi yang berkualitas dan memungkinkan untuk memutuskan berlangganan. Adapun Lokasi Percetakan various Digital Printing yang berlokasi di Jln. Raya Ngawi-Solo No.21 , Mantingan, Ngawi, Jawa Timur.

  1. Proses Bisnis
Proses produksi Percetakan Various Digital Printing adalah orderan masuk dicatat agar tahu mana yang harus dikerjakan, kemudian orderan tersebut disetting di computer untuk menyesesuaikan keinginan konsumen, memilih tulisan, warna dan gambar. Selanjutnya setelah disetting diproses di mesin cetak untuk keluar hasil percetakan.
Proses terakhir adalah penyimpanan dan pelabelan, beri label ucapan terima kasih dan simpan di rak penyimpanan menunggu proses pengambilan dari pelanggan/konsumen.

  • Tinjauan Dari Aspek Sumber Daya Manusia
  1. Pengorganisasian
Dalam pengelolaan percetakan, Various Digital Print memiliki susunan anggota kerja yang terdiri dari seorang Manajer merangkap sebagai bagian finance, 2 orang di Bagian design Grafis, 2 orang lainnya di bagian pencetakan(teknisi), 2 orang lainnya sebagai tenaga marketing, dan 1 orang lagi sebagai Pramuniaga atau kasir yang dimana pada tiap personel ini memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda. Various Digital Printing bergerak sebagai penyelenggara jasa percetakan bergerak di bidang jasa yang menangani bisnis multimedia penyablonan dan percetakan dengan nama produk Baleho, Spanduk, Stempel dll.

  1. Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik.
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
  • Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan.
  • Memberikan petunjuk umum dan khusus.
  • Mempengaruhi anggota, dan Memotivasi.
  1. Pengendalian
Betapa pentingnya aktivitas pengendalian dalam suatu perusahaan, apalagi proses mengenai penerimaan dan pengeluaran uang, yang merupakan salah satu proses penting perusahaan, jika tidak dikendalikan secara memadai maka sudah tentu perusahaan mudah untuk terjebak dalam suatu masalah dan tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut gulung tikar.
Namun demikian, pada saat ini ada begitu banyak prosedur dan cara yang telah ditawarkan untuk melakukan pengendalian atas proses penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan, yang mungkin cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang anda kelola saat ini. Berikut pemaparan sederhana mengenai aktivitas kontrol yang dapat anda terapkan; Kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko benar-benar dilaksanakan yaitu dengan memastikan bahwa setiap dokumen penerimaan dan pengeluaran uang terdapat approval, melakukan rekonsiliasi terkait aktivitas tersebut, melakukan review kinerja, serta melakukan pengamanan harta dan pemisahan fungsi.
Perusahaan yang baik adalah sebuah perusahaan yang dapat memastikan bahwa setiap dokumen penerimaan dan pengeluaran terdapat approval, dimana approval ini telah dirancang sebelumnya terkait dengan jumlah pengeluaran uang pada khususnya dengan level kewenangan manajemen untuk melakukan approval. Dalam setiap pemeriksaan independen maupun internal audit hal ini menjadi suatu hal yang sangat mendasar, bahwa jika perusahaan tersebut telah menjalankan aktivitas pengendalian dengan baik maka tingkat kepatuhan terhadap hal ini sudah mencapai 100%. Batas kewenangan dirancang untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran uang yang dilakukan perusahaan telah diketahui oleh level management sesuai dengan banyaknya uang yang dikeluarkan; sehingga perusahaan dapat dengan mudah melakukan pengambilan keputusan jika terdapat ketidaksesuaian atas pengeluaran uang tersebut.

  1. Pengadaan
Fungsi pengadaan sangat diperlukan sekali dimana karyawan atau tenaga kerja dapat di gantikan oleh karyawan baru yang berkompeten, dengan motivasi baru dan semangat baru dari karyawan baru tersebut. dan juga pemikiran baru dari perusahaan untuk lebih maju dan disiplin agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengadaan (ptocurement) adalah fungsi operasional pertama MSDM. Pengadaan karyawan merupakan masalah penting, sulit, dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.
Karyawan adalah aset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia, dan jenis kelamin hanya heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Karyawan yang cakap, mampu, dan terampil, belum menjamin produktivitas kerja yang baik. Kalau moral kerja dan kedisiplinannya rendah. Mereka baru bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan perusahaan jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Karyawan yang kurang mampu, kurang cakap, dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya.
Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan. Penempatan tenaga kerja juga harus tetap ssesuai dengan keinginan dan keterampilannya. Dengan demikian, gairah kerja dan kedisiplinannya akan lebih baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa. Apaartinya kita harus terlebih dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Siapa artinya kita baru mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan spesifikasi pekerjaan (job specification).
Pengadaan karyawan berdasarkan siapa kemudian aru apa, akan menimbulkan mismanajemen dalam penempatannya. Penetapan karyawan yang jauh di bawah kemampuannya ataupun di luar kemampuannya mengakibatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan rendah. Jadi, kita harus menugaskan seorang karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan memberikan pekerjaan yang disenanginya.
Pengadaan adalah proses penarikan. Seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan karyawan merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya. Jika karyawan yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya, apabila karyawan yang diperoleh kurang memenuhi syarat. Sulit bagi perusahaan mencapai tujuannya.
Pengadaan karyawan ini harus mendapat perhatian yang serius serta didasarkan pada analisis pekerjaan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification), persyaratan pekerjaan (job requirement), dan evaluasi pekerjaan (job evalution),pengayaan pekerjaan (job enrichment), perluasan pekerjaan (job enlargement), dan penyederhanaan pekerjaan (work simplification).Perekrutan calon karyawan hendaknya di lakukan dengan baik, agar karyawan yang dierima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukan.

  1. Pengembangan
Dalam menjalankan rutinitas sehari-hari dan dalam menjalankan program apapun kaitannya dengan pekerjaan dan bisnis kita perencanaan adalah suatu hal yang sangat penting. Perencanaan membuat apa yang akan kita lakukan lebih terarah. Dengan perencanaan pula kita dapat melakukan urutan pekerjaan, prioritas dan membuat target serta mencapainya dengan lebih terorganisir. Meskipun setelah ada perencanaan ada lagi hal penting yang meski kita lakukan seperti membuat target, menjalankan program mengawasi/mengontrol dan membuat laporan kinerja, namun perencenaan adalah hal yang utama dan mesti ada sebelum kita memulai sebuah proyek/ menjalankan organisasi, memulai bisnis dan termasuk menjalankan pekerjaan sehari-hari. Dengan perencanaan yang matang segala-sesuatu akan lebih terarah dan terkontrol, hanya saja perencanaan membutuhkan komitmen dan konsekuensi untuk menjalankannya agar apapun yang kita rencanakan dapat berjalan seperti yang seharusnya.
Seiring perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dunia karir dan bisnis juga mengalami  perubahan begitu pesatnya sehingga membuat karyawan menjadi rawan terhadap kehilangan pekerjaan dan juga karir mereka. Untuk itulah perencanaan karir menjadi sangat penting, karena saat ini keamanan kerja tidak lagi diukur dengan ada tidaknya pekerjaan yang dimiliki seseorang, atau besar kecilnya ukuran organisasi tempatnya bekerja, namun diukur dari kemampuan seseorang untuk dapat mempekerjakan dirinya.
Pertanyaan yang muncul manakala kita membicarakan pentingnya perencanaan karir bagi seorang karyawan adalah “Siapakah yang sebaiknya berperan dalam membuat perencanaan karir seorang karyawan?”  Idealnya perencanaan dan pengembangan karir seharusnya dilihat sebagai sebuah sinergi yang melibatkan baik karyawan, maupun pihak perusahaan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Gary Dessler dalam bukunya Human Resource Management (2005), karyawan, manajer dan perusahaan semuanya memainkan peran dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengembangkan karir seorang karyawan. Namun demikian karyawan harus selalu bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan karirnya, dan kesuksesan karirnya.  merupakan salah satu tugas yang sebaiknya tidak pernah diserahkan sepenuhnya oleh seorang karyawan kepada manajer atau perusahaan. Sayangnya banyak karyawan yang mengabaikan tugas ini, dan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan karirnya kepada manajernya atau perusahaan. Dengan posisi pasif seperti ini, berarti seorang karyawan telah menyerahkan penguasaan atas karirnya kepada perusahaan, membatasi kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, dan mengurangi kesempatannya untuk mencapai karir yang diinginkannya. Di sisi lain, tidak semua perusahaan siap untuk membuat program perencanaan karir, karena masalah yang akan ditimbulkannya, antara lain menyangkut alokasi dana, sumber daya manusia, dan struktur organisasi yang ada.

  1. Kompensasi
Salah satu tujuan manajemen sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk menghadapi perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya. Dalam usaha mendukung pencapaian tenaga kerja yang memiliki motivasi dan berkinerja tinggi, yaitu dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Sistem kompensasi juga berpotensi sebagai salah satu sarana terpenting dalam membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak organisasi mengabaikan potensi tersebut dengan suatu persepsi bahwa “kompensasi tidak lebih sekadar a cost yang harus diminimisasi”. Tanpa disadari beberapa organisasi yang mengabaikan potensi penting dan berpersepsi keliru telah menempatkan sistem tersebut justru sebagai sarana meningkatkan perilaku yang tidak produktif atau counter productive. Akibatnya muncul sejumlah persoalan personal misalnya low employee motivation, poor job performance, high turn over, irresponsible behaviour dan bahkan employee dishonestry yang diyakini berakar dari sistem kompensasi yang tidak proporsional.
Secara umum kompensasi merupakan sebagian kunci pemecahan bagaimana membuat anggota berbuat sesuai dengan keinginan organisasi. Sistem kompensasi ini akan membantu menciptakan kemauan diantara orang-orang yang berkualitas untuk bergabung dengan organisasi dan melakukan tindakan yang diperlukan organisasi. Secara umum berarti bahwa karyawan harus merasa bahwa dengan melakukannya, mereka akan mendapatkan kebutuhan penting yang mereka perlukan. Dimana didalamnya termasuk interaksi sosial, status, penghargaan, pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut J. Long (1998:8) dalam bukunya Compensation in Canada mendefinisikan sistem kompensasi adalah bagian (parsial) dari sistemreward yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi, namun demikian sejak adanya keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan sistem reward yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan reward sendiri adalah semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan individual. Adapun dua jenis reward tersebut adalah : Ekstrinsik kompensasi, yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan sosial dan pengakuan. Pemuasan ini diperoleh ari faktor-faktor yang ada di sekeliling para karyawan di sekitar pekerjaannya, misalnya : upah, pengawasan, co worker dan keadaan kerja.
Intrinsik kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperoleh dari faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan keragaman/variasi dalam pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional.

  1. Kedisiplinan Pegawai
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seserorang akan bersedia mematuhi semua semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpaksa.
Disiplin kerja juga dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dakam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektifitas kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Hukuman juga sangat diperlukan dalam kedisiplinan karyawan, untuk mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan. Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai.
  • Indikator-indikator Kedisiplinan
  1. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan karyawan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.
  1. Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin yang baik , jujur, adil, sesuai katadengan perbuatan . dengan teladan pimpinan yang baik, ,kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik.
  1. Balas jasa
Balas jasa ( gaji dan kesejahteraan ) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaan. Jika karyawan semakin mencintai pekerjaan maka kedisiplinan yang diciptakan semakin baik pula.
  1. Keadilan
keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa ( pengakuan ) atau huikuman akan merangsang terciptanya kedidiplinan karyawan yang baik.
  1. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, maka karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap,dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
  1. Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
  1. Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada sebuah perusahaan. Hubungan yang bersifat vertikal maupun horizontal.

  • Macam – macam Disiplin Kerja
Ada 2 bentuk disiplin kerja, yaitu :
  1. Disiplin Preventif
Merupakan suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan memetuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan perusahaan. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem organoisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
  1. Disiplin Korektif
Merupakan suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif , pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan diberikan sanksi adalah memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar, memelihara peraturan yang berlaku, sdan memberikan pelajaran kepada yang melanggar.

  1. Pemberhentian
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya kepada karyawan.
Undang-undang mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun
  1. Kontrak Kerja Berakhir
  2. Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang
  3. Meninggal dunia
  4. Perusahaan dilikudasi
  5. Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang-undangan.

  • Tinjauan Dari Aspek keuangan
  1. Perkiraan Biaya Investasi
Modal Awal yang diperlukan dalam membuka usaha baru
  1. Peralatan
NoPeralatanHarga (Rp)
1.Tempat Ruko12.000.000,-
2.Komputer PC4.000.000,-
3.Printer1.200.000,-
4.Printer Cetak70.000.000,-
5.Scanner700.000,-
6.Modem500.000,-
8Genset5.000.000,-
Total93.400.000,-

  1. Perlengkapan
NoPeralatanHarga (Rp)
1.Meja Kursi3.000.000,-
2.Etalase1.600.000,-
Total4.600.000,-

Jadi modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha percetakan Gallery Art Digital adalah Peralatan + Perlengkapan, Rp.93.400.000 + Rp.4.600.000 = Rp. 98.000.000,-

  1. Proyeksi Laporan Keuangan
  2. Perhitungan Laba dan Rugi per bulan
  3. Pendapatan
  4. Spanduk/Reklame
Rp.25.000, x 17 Meter = Rp 425.000,-
  1. Cetak Undangan/Kartu Nama
Rp.75.000, x 3 paket = Rp 225.000,-
  1. Baleho
Rp.30.000, x 11 Meter = Rp 330.000,-
Total Pendapatan Perbulan (26 Hari) adalah Rp. 25.480.000,-
  1. Biaya-biaya perbulan
  2. Gaji Karyawan (3 orang x 1.500.000) :    500.000,-
  3. Sewa Ruko (15.000.000/12 bulan) :    250.000,-
  4. Biaya Penyusutan Peralatan :    500.000,-
  5. Listrik :    300.000,-
  6. Kayu :    000,-
  7. ATK :    000,-
  8. Bahan (Baleho, Spanduk, Reklame) :    000.000,-
  9. Minyak Genset :    000,-
  10. Ketring + Air Minum :    000,-
Total Biaya-biaya perbulan Rp. 16.525.000,-
BAB III
PENUTUP

  • Kesimpulan
Pembukaan usaha dalam bidang percetakan sangatlah menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah kedepannya. Hal ini berkaitan dengan seiring perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat berarti makin pesat pula pertumbuhan perusahaan/ instansi baru. Oleh karena itu, permintaan akan kebutuhan promosi dan keperluan penunjang perusahaan yang lain juga akan meningkat. Apalagi usaha percetakan kami adalah percetakan digital. Dimana di jaman modern seperti sekarang konsumen lebih menyukai sesuatu yang instant. Hal ini dikarenakan mereka dituntut untuk bekerja efisien. Usaha percetakan mempunyai peluang untuk berkembang dan merupakan usaha yang sangat menjanjikan keuntungan yang akan diperoleh bagi pemiliknya. Peluang yang ada saat ni akan semakin berkembang dimasa-masa yang akan datang, seperti perkembangan wilayah, dari pedesaan menjadi perkotaan, pembangunan ruko-ruko, sehingga mengharuskan orang untuk membuat spanduk, baliho untuk informasi pertokoannya.
Tantangan kedepan karena banyaknya pesaing, pendatang baru karena melihat besarnya pasar yang ada. Jika pesaing menerapkan perencanaan dan strategi dengan menggunakan teknologi yang lebih tinggi, maka Various Digital Printing akan menghadapi pesaing yang kuat. Untuk menghadapi tantangan tersebut Various Digital Printing akan berusaha untuk mengimplementasikan strategi yang diperlukan dengan mengikut sertakan kemampuan yang ada.
  • Saran
  1. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat berkembang.
  2. Lakukan analisa pasar dengan mengadakan / melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar.
  • Penutup
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan ridha-Nya laporan Bisnis Plan ini dapat selesai. Dalam tugas laporan ini saya menyadari telah diupayakan semaksimal mungkin namun tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam paparan maupun penulisannya. Namun dengan demikian semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terimakasih.
SUMBER DATANYA :https://farislengkap.wordpress.com/2016/01/31/bisnis-plan-usaha-percetakan/