Kamis, 13 Desember 2018

TAHAPAN PENERBITAN


Syarat-Syarat Penerbitan
1.      Penulis telah memiliki naskah buku atau telah memiliki kepingan-kepingan tulisan populer (baik artikel, maupun dalam bentuk makalah atau kliping2/ ataupun dokumen pendukung) serta yang bersumber dari Tesis atau Disertasi.
2.      Khusus Untuk biografi dan otobiografi, yang bersangkutan (figur) siap untuk diwawancara  dan memberikan bahan2 yang diperlukan.
3.      Bersedia menandatangani surat kesepakatan bersama.
4.      Bersedia menyediakan anggaran yang dibutuhkan sesuai dengan kesekapatan bersama antara penulis dengan penerbit.
5.      Curriculum Vitae (CV) dan Foto.
Tahapan Penerbitan
Adapun tahap-tahap penerbitan, yaitu:
1. Survey / pengumpulan naskah
Naskah tulisan dikumpul dari dokumentasi penulis ataupun penerbit.
2. Pengetikan Naskah
Naskah yang telah dikumpul diketik untuk mempermudah proses editing dan layout.
3. Editing I, II dan III
Naskah yang selesai diketik kemudian diedit untuk memperbaiki kesalahan pengetikan, memperbaiki tata bahasa, dan lain-lain yang berhubungan dengan style pengetikan dan desain.
4. Desain Cover & Lay Out
Naskah yang selesai diedit didesain baik cover dan isinya dalam bentuk buku kemudian dicetak dalam bentuk draf buku.
5. Pengurusan ISBN
Setelah draf awal tersebut selesai, kemudian penerbit mengurus  kelayakan buku tersebut hingga dikeluarkannya ISBN.
6. Proses Cetak
Draf buku yang sudah siap, akan dicetak oleh  Medika Publishing.
7. Distribusi dan Launching
Buku yang telah jadi akan didistribusikan sesuai dengan kesepakatan penulis-penerbit dan atau melakukan kegiatan launching sesuai kesepakatan bersama.
Mekanisme Kerja
1.      Lobby  (negosiasi)
2.      Kontrak Penerbitan
3.      Pembayaran Panjar (DP)
4.      Proses Kerja
5.      Proses Final
6.      Pembayaran Sisa DP
7.      Penyerahan hasil
8.      Kontrak Distribusi
9.      Launching / Bedah Buku
10. Promosi
Anggaran Penerbitan
Adapun anggaran penerbitan digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut:
1.      Anggaran Operasional Penerbitan
2.      Institusional Fee untuk penerbit
3.      Profesional Fee Tim Editor / Penyusun
Tahap Pembayaran
1.      Tahap I (Panjar 10%) pada saat Kontrak Penerbitan.
2.      Tahap II (20%) pada saat draf buku (pertama) selesai.
3.      Tahap III (40% pada saat draf buku siap Cetak.
4.      Tahap IV (30%) pada saat buku hasil cetakan diterima oleh yang bersangkutan.




Minggu, 09 Desember 2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan bener. kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas makalah ini. Dengan ada tugas makalah tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi industri penerbitan dan percetakan, kami jadi lebih memahami dan mengerti lebih baik lagi.
Kami meminta maaf apabila dalam penulisan makalah kami, terdapat kesalahan dan kekurangan. Kami harapkan saran dan kritik dari pembaca, supaya dapat memperbaiki dalam tulisan kami. Dan semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan juga kami. Sekali lagi kami mengucapkan banyak terima kasih.

Jakarta, 17 November 2018


Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3
1.1  Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2  Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3  Maksud dan Tujuan....................................................................................... 3
1.4  Metode Penulisan............................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 4
2.1 Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi............................................... 4
2.2 System Informasi............................................................................................ 5
2.3 Teori Penerbitan dan Percetakan................................................................. 6
BAB III PROFILE PERUSAHAAN............................................................................... 8
3.1 Nama Perusahaan........................................................................................ 8
3.2 Sejarah........................................................................................................... 8
3.3 lokasi.............................................................................................................. 9
3.4 Stuktur Organisasi....................................................................................... 10
3.5 Sumber Daya ............................................................................................... 10
3.6 Jenis Bisnis & Produk.................................................................................. 10
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................. 11
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur gunak menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. 
Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak positif, namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Teknologi Informasi dan Komunikasi itu?
2.      Bagaimana perkembangan TIK dalam bidang penerbitan dan percetakan?
3.       Bagaimana peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan?

1.3  Maksud dan Tujuan
A.    Menjelaskan fungsi dan kegunaan TIK dan bidang penerbitan dan percetakan.
B.     Memberi tahukan bahwa TIK berperan penting bagi bidang penerbitan dan percetakan.
C.     Untuk meningkatkan pengetahuan lebih tentang bidang penerbitan dan percetakan.

1.4  Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah :
1.      Metode pustaka
Yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi dari internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer / pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.
Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
A. Teori Determinisme
determinisme teknologi berarti penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi yang mengubah kebudayaan manusia. Determinisme menurut sumber wikipedia indonesia berasal dari bahasa Latindeterminare yang artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi. Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada termasuk didalamnya perubahan pada peradaban manusia. Determinisme berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat. Sedangkan Menurut Frederic LePlay (1806-1882), Teori determinisme merupakan teori monocausal yang menganggap ada faktor tunggal yang menyebabkan sebuah perubahan.
B. Teori Utopianisme
Utopianisme merupakan kecenderungan pemikiran tentang sebuah masyarakat tanpa cela (perfect society) di masa depan dan peran sentral sains dan teknologi dalam membangunnya. Thomas More menggunakan istilah 'utopia' untuk menggambarkan sebuah masyarakat imajiner yang berada di sebuah tempat yang jauh, sebagai model kehidupan masyarakat masa depan yang demokratis dan tanpa kelas, dengan orang-orang yang bijak untuk melukiskan bentuk cerita atau narasi sebuah komunitas di masa depan yang berlangsung indah, menyenangkan dan tanpa cela. Pandangan utupian terfokus pada sifat kehidupan yang optimistik, positivistik dan afirmatif terhadap perkembangan sains dan teknologi.

2.2 System Informasi
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Sistem dapat diartikan sebaga kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu menurut Yogianto (2009, 34), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012).
Informasi merupakan hasil pemrosesan data (fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan keputusan. Informasi tidak dapat terlepas dari aspek kehidupan manusia. Siapa, kapan, dan di manapun seseorang akan membutuhkan informasi, menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008, 4), dikutip dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012).
Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008, 5), dalam (Mustikowati, Purnama, & Sukadi, 2012) mengatakan bahwa sistem informasi merupakan serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk pengambilan keputusan guna penunjang keberhasilan bagi setiap organisasi (dalam pencapaian tujuan).
Sistem informasi merupakan sistem, yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data gathering), mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi, menurut Witarto (2004:19), dikutip dalam (Setyawan, Purnama, & Sukandi, 2012).
Menurut Leman (1998), dikutip dalam (Nursahid, Riasti, & Purnama, 2012). Komponen sistem informasi terdiri dari :
1.      Hardware (perangkat keras), terdiri dari komputer, printer dan jaringan.
2.      Software, kumpulan perintah yang ditulis dengan aturan untuk memerintah komputer melaksanakan tugas tertentu.
3.      Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4.      Manusia, yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator dan pimpinan.
Prosedur, dokumentasi proses sistem buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.






2.3 Teori Penerbitan dan Percetakan
Penerbitan adalah kegiatan yang memerlukan proses panjang, melibatkan banyak waktu dan orang. Sebagai proses, ilmu penerbitan tidak berdiri sendiri karena memerlukan beberapa keahlian intelektuan yang terlibat dalam proses penerbitan.
Penerbitan merupakan kegiatan intelektual dan professional dalam menyiapkan naskah dan menghasilkan berbagai jenis bahan publikasi kemudian memperbanyak dan disebarluaskan untuk kepentingan umum. 
  
Penerbitan terbagi dalam 2 jenis, yaitu penerbitan khusus dan pers.
Teori-teori :

A.    Authoritarian Theory
Berpijak pada falsafah : membela kekuasaan absolut. Kebenaran dipercayakan hanya pada segelintir orang bijaksana yang mampu memimpin.Posisi negara jauh lebih tinggi dibanding individu.

B.     Libertarian Theory
Berpijak  pada falsafah : manusia adalah makhluk rasional yang bias membedakan baik dan buruk. Pers adalah alat, mitra untuk mencari  kebenaran bukan sebagai alat pemerintah. Sebaliknya dalam teori ini pers didorong untuk mengawasi pemerintah.

C.    Teori Komunikasi
Istilah komunikasi (communication) bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama di sini adalah sama makna. Teori kimunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk suatu perkara yang hendak dilaksanakan. Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru.Teori Percetakan.

Percetakan adalah  sebuah  proses industri untuk memproduksi secara masal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta diatas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Yang merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri.Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar diding  gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang mesir mengukir hieroglyphics  pada batu . akan  tetapi, percetakan yang kita ktahiu sekarang tidak ditentukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu.
Di Eropa sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan.Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku.Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memiliki kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Teknik cetak  pertama  kali  yang  dikenal  mulai dari kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertamakali metode cetak diterkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekan dengan arang ke atas kertas.

Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi, yang dikenal dengan nama cetak tinggi.
Beberapa macam jenis cetakan yang sering digunakan :
1.      Cetak Tinggi
ð  Bagian yang mencetak terletak lebih tinggi dari bagian yang tidak mencetak.
2.      Cetak Datar
ð  Bagian yang mencetak dan bagian yang tidak mencetak terletak sama tinggi.
3.      Cetak Dalam
ð  Bagian yang mencetak terletak lebih rendah daripada bagian yang tidak mencetak.
4.      Cetak Saring/Cetak Sablon/Silk Screen/Screen Printing
ð  Bagian yang mencetak berbentuk lubang dari suatu saringan.


BAB III
PROFILE PERUSAHAAN
3.1 Nama Perusahaan

PT. AKSARA SOLOPOS

3.2 Sejarah Perusahaan

Harian Umum (HU) Solopos kali pertama diluncurkan pada tanggal 19 September 1997. Dan selanjutnya, tanggal inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran atau ulang tahun HU Solopos. Pada awalnya, HU Solopos lahir setelah persiapan selama sekitar enam bulan. Persiapan penerbitannya telah dilakukan sejak 13 April 1997 dan diintensifkan lagi setelah mendapatkan Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) pada tanggal 12 Agustus 1997. Dalam SIUPP tersebut menyebutkan bahwa HU Solopos sebagai surat kabar yang terbit 7 kali dalam sepekan.

Akan tetapi dalam perkembangannya, untuk edisi hari Minggu baru bisa terbit kali pertama pada tanggal 28 Juni 1998. Pada tahap persiapan tersebut, HU Solopos melakukannya dimulai dari tahap sumber daya manusia (SDM) sampai dengan persiapan cetak. Selama satu bulan, para calon tenaga profesional di bidang jurnalistik dididik dan dilatih oleh praktisi dan akademisi dari Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerbitan Yogyakarta (LP3Y). Pendidikan dan pelatihan tersebut berlangsung pada bulan April 1997. setelah ,melewati masa itu, sekitar 80 personel karyawan mulai bekerja pada tanggal 1 Mei 1997 dan HU Solopos siap mengunjungi pembacanya. 36 HU Solopos mencetak sekitar 10.000 eksemplar pada tahap pertama penerbitannya. Wilayah peredaran HU Solopos meliputi wilayah eksKaresidenan Surakarta serta sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tragedi kerusuhan yang membumihanguskan Kota Solo pada Mei 1997, ternyata menjadi tonggak awal perkembangan koran ini. Hal ini dikarenakan HU Solopos menjadi satu-satunya surat kabar di Solo yang mengekspos secara besar-besaran berita tentang kerusuhan yang melumpuhkan Kota Bengawan tersebut. Adanya kerusuhan tesebut, ternyata menjadi “berkah” tersendiri bagi HU Solopos. Pasca kerusuhan tersebut HU Solopos menjadi buruan warga Solo dan sekitarnya yang ingin mengetahui perkembangan terbaru seputar kerusuhan yang terjadi. Hal ini tentu saja berdampak positif dengan naiknya oplah penerbitan HU Solopos. Tercatat pada tahun pertamanya, HU Solopos telah mencetak sebanyak 40.000 eksemplar. Sejak awal, prinsip penempatan diri HU Solopos memang berbeda dengan koran-koran daerah yang sudah ada di mana pada umumnya Korankoran tersebut mengklaim diri sebagai koran nasional yang terbit di daerah. Hal tersebut memang tak terlepas dari perkembangan dinamika masyarakat kota Solo yang bakal menjadi kota internasional di masa yang akan datang. HU Solopos dalam pengelolaan sehari-harinya dikendalikan oleh Sukamdani S Gitosrdjono sebagai Pemimin Umum, Mulyanto Utomo sebagai 37 Pemimpin Redaksi dan Pemimpin Perusahaan dipercayakan kepada Bambang Natur Rahadi. Para pemegang saham yang sejak semula telah mengarahkan HU Solopos sebagai community based newspaper ini terdiri atas Sukamdani S GitoSardjono sebagai Presiden Komisaris dan para Komisaris yang terdiri atas Ciputra, Subronto Laras dan lain sebagainya. Sementara jajaran direksi terdiri dari Presiden Direktur Danie H Soe’oed sekaligus merangkap sebagai Direktur Produksi dan SDM, Direkur Keuangan dan Pengembangan Usaha Lulu Terianto dan Direktur Umum dan Pemasaran adalah Bambang Natur Rahadi. Kelompok penerbit Harian Bisnis Indonesia yang akhirnya melakukan pengembangan bisnis persnya di Solo melalui HU Solopos. Melalui kepemilikan saham di PT. Aksara Solopos, perusahaan yang menerbitkan HU Solopos, kelompok penerbit Harian Bisnis Indonesia akhirnya memperoleh surat izin penerbitan surat kabar dari Menteri Penerangan, yakni No. 315/SK/Menpen/SIUPP. Berbekal SIUPP inilah HU Solopos bisa hadir kali pertama menyapa pembacanya dengan 16 halaman pada 19 September 1997. Dalam perkembangannya, Solopos telah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Pertama kali terbit pada 19 September 1997, HU Solopos tampil dengan logo huruf Solopos dengan warna hitam, jumlah kolom 9 dan menggunakan huruf judul times center. Kemudian pada tanggal 24 September 2004, HU Solopos berubah untuk kali kedua dengan logo huruf 38 Solopos berubah warna menjadi biru menyesuaikan dengan corporate color, jumlah kolom 9 dan huruf judul menggunakan impact rata kiri. Perubahan ketiga terjadi pada tanggal 1 Agustus 2005, yakni dengan berkurangnya jumlah kolom menjadi 8 kolom, huruf judul times rata kiri, namun logo huruf Solopos masih mengguanakan warna yang sama yakni biru. Kemudian perubahan keempat terjadi pada tanggal 1 Januari 2006, di mana HU Solopos tampil dengan 24 halaman yang terbagi menjadi 2 bagian yakni nasional dan lokal. Penambahan halaman dilakukan untuk melebarkan sayap khususnya di wilayah eks-Karesidenan Surakarta. Selain itu, hal itu juga untuk memperkaya konsumsi informasi bagi para pembacanya. HU Solopos membagi polanya ke dalam dua kategori yakni edisi harian dan edisi Minggu. Perbedaan keduanya terletak pada cara penyajian informasinya. Edisi harian menekankan informasi-informasi yang bersifat aktual, sedangkan untuk edisi Minggu informasi-informasi yang dihadirkan lebih bersifat ringan dan berkaitan dengan kejadian-kejadian setiap hari yang dihadapi para pembaca. Selain menerbitkan edisi harian dan Minggu, HU Solopos juga memberikan suplemen untuk para pembacanya, yaitu Khazanah yang terbit setiap hari Jum’at dan Jagad Jawa yang hadir setiap hari Kamis. Pemilik solopos : Prof. Dr. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono

3.3 Lokasi
PT. Aksara Solopos terletak di Jl. Laksda Adisucipto 190 Griya Solopos Karangasem      Laweyan, Solo














3.4 Struktur organisasi


Keterangan: 
Red. 1 : Redaktur Pergelaran 
Red. 2 : Redaktur Surakartan 
Red. 4 : Redaktur Opini/Gagasan 
Red. 5 : Redaktur Ekonomi/Bisnis 
Red. 6 : Redaktur Internasional/Jateng-DIY
Red. 7 : Redaktur Olahraga
Red. 8 : Kasi Lay Out
Red. 9 : Redaktur Foto
R : Reporter
F : Fotografer
P : Pracetak
O : Operator Machintos
D : Desain

3.5 Sumber Daya
Pt. Aksara Solopos memeperkerjakan sebanyak 6,7 juta jiwa.
3.6 Jenis Bisnis & Produk
PT. Aksara Solopos bergerak di bidang surat kabar harian atau Koran.



BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam penerbitan dan percetakan, sistem informasi sangat diperlukan demi menghasilkan produk akhir. Prosedur kerja dimulai dari pengarang yang memberikan naskah kepada penerbit lalu penerbit menyeleksi dan mengedit naskah tersebut serta membuat model dummy dari naskah yang akan dijadikan buku. Setelah itu penerbit memberikan dummy kepada percetakan untuk digandakan, lalu percetakan mencetak secara massal naskah yang sudah dijadikan buku dan mengirim ke penerbit untuk di distribusikan.
Dalam prosedur kerja diatas dapat kita ketahui bahwa sistem informasi sudah tertanam. Pengarang, penerbit dan percetakan adalah orang atau SDM yang mengolah informasi berupa naskah dari pengarang, spesifikasi dummy dari penerbit dan perwajahan dari percetakan menggunakan teknologi informasi seperti komputer, compact disk, dll. Dan tujuan akirnya adalah memproduksi buku atau produk penerbitan lainnya.



BAB V
KESIMPULAN
Yang dapa kami simpulkan dalam pembahasan tentang penerapan teknologi informasi dan komunikasi pada organisasi industri penerbitan dan percetakan adalah, semua yang bidang yang berkaitan dengan fakta dan data pasti akan selalu berhubungan erat dengan informasi dan komunikasi. Dan semua yang hal dizaman modern ini tak bisa lepas dari teknologi. Karena adanya teknologi dapat mempermudah dan mempercepat segala akses yang diingin. Kami sebagai mahasiswa penerbitan semakin memahami bahwa semua kegiatan yang kami lakukan tak terlepas dari teknologi informasi dan komunikasi.


DAFTAR PUSTAKA
Redaksional Harian Umum SOLOPOS