Kamis, 22 November 2018

NARASI 5W+1H

Cara Membedakan Berita Asli dan Hoaks
Kemajuan internet membuat semuanya menjadi mudah untuk diraih, termasuk soal berita. Sumber berita yang dahulu terbatas, kini kian mudah diakses berkat adanya internet. Tak hanya menyediakan informasi atau berita yang mudah diakses, internet juga mampu menyajikan berita terbaru dengan sangat cepat.
Sekilas, hal ini tentu sangat menguntungkan kita semua. Namun, hal ini justru malah menyebabkan sejumlah dampak buruk kepada kita. Banyaknya informasi atau berita terkadang malah membuat kita selaku pembaca kebingungan untuk menentukan mana berita asli dan mana yang bukan. Kebingungan ini tentu akan membuat kita selaku pembaca tidak dapat mennetukan berita mana yang patut dijadikan rujukan kepada kita.
Dan kebingungan ini pun dijadikan celah bagi orang-orang tertetu untuk memberikan berita palsu ataupun hoaks. Dengan berbagai cara, mereka menyajikan berita tersebut dengan amat sangat meyakinkan, sehingga pembaca yang kebingungan pun secara tak sadar mengkonsumsi berita palsu tersebut dan meyakininya sebagai berita asli yang patut menjadi rujukan.
Jika ini sudah terjadi, maka sejumlah dampak buruk agi masyarakat. Fitnah dan kebencian yang salah kepada satu pihak merupakan beberapa dampak buruk yang terjadi akibat berita hoaks. Agar hal tersebut tak terjadi kepada kita dan orang-orang di sekitar kita, maka kita harus lebih cerdas lagi dalam membaca sebuah informasi. Ada sejumlah cara untuk membedakan berita asli dan hoaks, di mana cara-cara tersebut antara lain:
  1. Verifikasi sumber: pastikan sumber berita yang didapat berasal dari sumber yang terpercaya.
  2. Lihat judulnya: jika menemukan berita yang judulnya bernada provokatif atau bombastis, maka sebaiknya berita tersebut diabaikan, karena berita tersebut merupakan berita hoaks.
  3. Data yang terkandung di dalamnya: pastikan semua data atau informasi dalam berita itu lengkap dan terperinci. Jika tidak, maka berita tersebut patut untuk kita ragukan.
  4. Kelogisan berita: selain data yang lengkap, tingkat kelogisan berita yang ditayanglan juga patut untuk diperhatikan. Jika berita yang ditampilkan sangat tidak masuk di akal, maka bisa dipastikan bahwa berita itu adalah berita hoaks.
  5. Mengandung unsur pemaksaan: seringkali, kita menemukan berita atau informasi yang memaksa pembaca untuk menyebarkannya ke orang lain. Misalnya: sebarkan berita ini ke teman-teman sejawatmu, atau nanti kami masuk neraka. Jika sebuah berita mengandung kalimat yang bernada seperti itu, maka sebaiknya berita itu jangan dibaca lagi. karena berita itu adalah hoaks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar